Minggu, 11 Mei 2025

LIVE

LIVE: Kondisi WNI di Myanmar saat Gempa 7,7 SR, TNI Kirim Anjing Pelacak Bantu Pencarian Korban

Selasa, 1 April 2025 17:16 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, sejauh ini tidak ada indormasi WNI yang menjadi korban luka-luka atau pun korban jiwa akibat gempa bumi di Myanmar.

Dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Selasa (1/4/2025) Suharyanto meminta awak media memastikan lebih lanjut ke pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk pembaruan informasi tersebut.

Pemerintah telah mengirimkan bantuan berupa logistik dan personel sejak kemarin.

Pada hari ini, pemerintah kembali mengirimkan Satgas Kemanusiaan ke Myanmar, yakni sebanyak 73 personel dari berbagai kementerian/lembaga.

Baca: Hari Berkabung Nasional di Myanmar setelah Gempa Untuk Hormati Korban dan Perkuat Solidaritas

Dirinya mengeklaim, bantuan yang dikirimkan oleh Indonesia sejauh ini adalah yang paling lengkap dibandingkan negara lain.

TNI turut mengirimkan tiga ekor anjing pelacak atau K9 beserta tiga orang handler dan satu orang dokter hewan untuk membantu pencarian korban gempa bumi di Myanmar.

Pengiriman tersebut dilakukan menggunakan pesawat Hercules A-1331 yang diterbangkan pada Selasa (1/4/2025) pukul 05.00 WIB, dari Lanud Halim Perdanakusuma.

Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi menyebut pesawat Hercules ini juga membawa bantuan dari Presiden Prabowo Subianto, Mabes TNI, BNPB, dan Kementerian Pertahanan.

TNI juga memberangkatkan satu pesawat lainnya berjenis Boeing 737-800 A-7309 pada hari ini ke Myanmar.

Baca: Kemenkes Thailand Belum Izinkan Sejumlah RS Beroperasi, Berisiko Tinggi bila Gempa Susulan Terjadi

Untuk pesawat Boeing, diawaki oleh tujuh orang kru yang membawa bantuan berupa selimut, matras, tenda pengungsi, serta 69 orang di antaranya adalah Tim INASAR sejumlah 53 orang, Basarnas 5 orang, Kementerian Luar Negeri 3 orang, dan Tim pengamanan 8 orang.

Pesawat ini diterbangkan pada pukul 10.00 WIB.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut menyiapkan tim kesehatan yang akan melakukan tugas paling tidak selama sebulan.

Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,7 melanda Myanmar pada Jumat (28/3/2025).

Hingga Senin (31/3/2025), jumlah korban tewas telah menembus angka 2.056 jiwa, dengan lebih dari 3.900 orang terluka, dan hampir 300 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Baca: 50 Masjid Runtuh dalam Gempa Dahsyat Myanmar, Ratusan Jamaah Tewas Tertimbun Reruntuhan

Pemerintah Myanmar juga memperkirakan bahwa angka ini mungkin akan terus bertambah.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas dapat melampaui 10.000 orang, terutama mengingat bahwa operasi pencarian dan penyelamatan berjalan tidak optimal.

Pemakaman ratusan korban diperkirakan akan dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2025.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah telah meluncurkan permohonan darurat untuk mengumpulkan lebih dari 100 juta dollar (setara Rp 16 triliun) guna membantu para korban.

Untuk mempercepat proses evakuasi, Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, menyatakan bahwa mereka telah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Pembicaraan ini bertujuan untuk membahas dampak bencana serta upaya penyelamatan dan bantuan yang dibutuhkan.

Di saat yang sama, berbagai negara, termasuk Rusia, India, China, Thailand, dan Uni Emirat Arab (UEA), serta PBB, telah mengirimkan tim khusus untuk membantu pencarian dan penyelamatan, serta memberikan bantuan kemanusiaan.(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hari Berkabung Nasional di Myanmar setelah Gempa 2000 Korban Meninggal

    
# live # WNI # Myanmar # gempa

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: Sandy Yuanita
Video Production: Januar Imani Ramadhan
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #live   #WNI   #Myanmar   #gempa

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved