TRIBUN-VIDEO.COM - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait cara memilih pemimpin pada 2024 menuai polemik.
Yaqut sebelumnya mengatakan jangan memilih pemimpin karena wajahnya rupawan dan mulutnya manis.
Pernyataan ini rupanya dianggap sebagai provokasi dan tidak pantas disampaikan seorang Menteri Agama.
Baca: Duduk Semeja dengan Megawati, Menag Yaqut Ngaku Ada Bocoran Penting: Nanti Tahu Sendiri, Tunggu Saja
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid sangat menyayangkan pernyataan Menag Yaqut.
Menurutnya, hal itu malah membuat Yaqut dipandang sebagai soerang buzzer dan seperti provokator.
"Buang-buang statement menurut saya, buang-buang omongan yang nggak perlu," kata Jazilul, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (2/10).
Jazil pun meminta agar Menag Yaqut lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan.
Terlebih, Yaqut merupakan pejabat publik sekaligus menteri yang memperoleh gaji dari rakyat.
Menurut Jazil, tugas Yaqut seharusnya menjaga keharmonisan jelang Pemilu 2024.
Baca: Menag Yaqut Pernah Sebut Sosok Pemecah Belah Umat, Pengamat Menilai yang Dimaksud adalah Anies
"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa karena ini pejabat publik," imbuh dia.
Adapun pernyataan Yaqut disampaikan saat menghadiri acara umat Buddha di Solo, Jawa tengah.
Ia mengingatkan agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik.
Yaqut lalu mengungkit Pilgub DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019.
Baca: Menag Yaqut Sindir Capres Pecah Belah Umat, Pengamat: Sasar Anies Baswedan, Bukan Lingkar Presiden
Menurutnya, pesta demokrasi tersebut masih digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebut Jangan Pilih Pemimpin Ganteng Mulutnya Manis, Menag Yaqut Diminta Hati-hati Membuat Pernyataan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.