Profil Halim Perdanakusuma - Pahlawan Nasional

Editor: fajri digit sholikhawan

Video Production: Fikri Febriyanto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Halim Perdanakusuma merupakan Pahlawan Nasional yang lahir di Sampang pada 18 November 1922.

Halim Perdanakusuma meninggal di Malaysia pada 14 Desember 1947 di usia 25 tahun.

Halim Perdanakusuma meninggal ketika menjalankan tugas semasa perang Indonesia - Belanda di Sumatera.

Pada saat itu Halim Perdanakusuma ditugaskan membeli dan mengangkut perlengkapan senjata menggunakan pesawat terbang Thailand.

Pendidikan

Halim Perdanakusuma mengawali pendidikan ketika memasuki Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Sumenep pada 1928 dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1935.

Setelah selesai dari HIS, Halim Perdanakusuma melanjutkan sekolah ke Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di Surabaya.

Pada 1938 Halim Perdanakusuma menyelesaikan pendidikan dari MULO.

Ayah dari Halim Perdanakusuma sudah mengarahkannya untuk menjadi pamongpraja.

Oleh karena arahan dari sang ayah, ketika lulus dari MULO, Halim Perdanakusuma melanjutkan pendidikan ke Mideelbaar Opleiding School Voo Inlandsche Ambtenaren (MOSVIA) sebuah Sekolah Pendidikan untuk Pegawai Pangrehpraja Hindia di Magelang.

Pada akhir tahun 1939 ketika Eropa pecah karena Perang Dunia II, pada bulan Mei 1940 negeri Belanda kemudian diduduki oleh Jerman.

Pemerintah Hindia Belanda mengumumkan jika kemungkinan perang menjalar ke wilayah ini.

Pada saat itu Halim Perdanakusuma masih tingkat II di MOSVIA.

Angkatan Laut Hindia Belanda menentukan tempat pendidikan untuk Halim Perdanakusuma yakni pendidikan opsir torpedo di Surabaya.

Namun pendidikan ini tidak diselesaikan oleh Halim Perdanakusuma, karena pada saat itu akhir tahun 1941 Jepang menjamah wilayah Pasifik.

Pada 8 Desember 1941 Jepang berhasil menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika, kemudian Jepang mengarahkan ancaman ke Indonesia.

Indonesia dikenal sebagai wilayah yang memiliki bahan mentah untuk keperluan perang.

Angkatan perang Hindia Belanda tidak sanggup menandingi angkatan perang Jepang.

Kemudian pada 8 Maret 1942 Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Jawa Barat.

Sebelum penyerahan tanpa syarat, Halim Perdanakusuma beserta teman-teman pendidikannya dipindah ke Amerika Serikat.

Di Amerika serikat, Halim Perdanakusuma memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan militernya.

Halim Perdanakusuma mengikuti pendidikan di Royal Canadian Air Forces sebagai peninjau.

Ketika perang berakhir, Halim Perdanakusuma kembali ke Indonesia dan menemui sebuah negara baru yang dipimpin oleh bangsanya sendiri.

Tetapi pada saat itu pemerintahan menghadapi sebuah tantangan yang berasal dari luar yang ingin kembali mendirikan kekuasaan yang lama.

Oleh karena itu S. Suryadarma mengajak Halim Perdanakusuma untuk turut membantu tenaganya membentuk kekuatan udara. (2)

Gugur

Semasa perang ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda, Halim Perdanakusuma dan Marsma Iswahyudi mendapat tugas untuk membeli perlengkapan senjata di Thailand.

Halim Perdanakusuma dan Marsma Iswahyudi berangkat menggunakan pesawat jenis Anderson.

Dalam perjalanan pulang dari Thailand, pesawat yang dibawa oleh Halim Perdanakusuma dan Marsma Iswahyudi jatuh.

Bangkai Pesawata pada saat itu ditemukan di sebuah hutan yang berdekatan dengan Kota Lumut Malaysia.

Pada saat itu nama Malaysia masih menjadi Uni Malaysia.

Jasad Halim Perdanakusuma ditemukan oleh tim penyelamat namun jasad dari Marsma Iswahyudi tidak ditemukan hingga sekarang.

Jasad Halim Perdanakusuma pernah dimakamkan di kampung Gunung Mesah yang tidak jauh dari Malaysia, namun beberapa tahun kemudian jasad Halim Perdanakusuma dipindah ke Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. (3)

Pendidikan

  • Sekolah Dasar (HIS), ELS,
  • Sekolah Menengah Pertama MULO,
  • MOSVIA (Sekolah Pamong Praja) di Magelang hanya sampai tingkat II,
  • Training navigasi bersama Royal Canadian Air Force di Inggris (1942)

Karier

  • 1946: Anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
  • 1947: Dipromosikan menjadi Komodor, ditugaskan untuk mendirikan cabang AURI di Bukittinggi, Sumatera Barat
  • 1947: Wakil II kepala staf AURI dengan pangkat Komodor Muda

Penghargaan

  • 1975: Gelar pahlawan nasional RI dengan SK Presiden No 063/TK/1975

Untuk mengabdikan nama Halim Perdanakusuma pada 9 Agustus 1952, pangkalan udara Cililitan dirubah namanya menjadi pangkalan udara Halim Perdanakusuma.

Pada 15 Februari 1961, Halim Perdanakusuma mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra tingkat IV.

Pemerintah juga mengabadikan nama Halim Perdanakusuma pada kapal perang KRI Abdul Halim Perdanakusuma.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul Halim Perdanakusuma

 

ARTIKEL POPULER:

Baca: Profil Sayuti Melik - Pahlawan Nasional

Baca: Pangeran Antasari - Pahlawan Nasional

Baca: Profil Raden Dewi Sartika - Pendiri Sekolah Isteri dan Pahlawan Nasional

 

TONTON JUGA:

<iframe src="https://www.youtube.com/embed/s4Nb8GcxtFE" width="520" height="292" scrolling="no" frameborder="0"></iframe>
Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda