Ketegangan Perang Houthi-AS! Yaman Targetkan Kapal Nuklir hingga Hizbullah Sebut AS Teroris

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com

Video Production: Diah Putri Pamungkas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru


TRIBUN-VIDEO.COM - Sebuah rudal yang diduga berasal dari Yaman mendarat di Semenanjung Sinai, Mesir pada Sabtu (15/3/2025) malam.

Rudal meluncur tak lama setelah kelompok Houthi bersumpah akan membalas agresi Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Mengutip laporan The Times of Israel, lokasi jatuhnya rudal tak jauh dari kota pesisir Sharm el-Sheikh, Mesir.

Baca: Trump Sasar Yaman di saat Houthi Jadi Macan Tidur, Mantan Diplomat AS Nilai sebagai Aksi Gegabah

Saat ini, militer Israel (IDF) masih melakukan penyelidikan apakah rudal tersebut ditujukan ke negaranya.

Sementara itu, Houthi mengutuk serangan AS-Inggris di Yaman dan menyebutnya sebagai tindakan berbahaya, berdosa, dan kejahatan perang.

Laporan terbaru dari Al Jazeera menunjukkan jumlah korban tewas mencapai 32 orang, sementara korban luka 101 orang.

Banyaknya korban jiwa karena serangan menargetkan daerah permukiman di Ibu Kota Sanaa.

Selain itu, pasukan AS juga dilaporkan mengebom provinsi Hajjah, Marib, Dhamar, hingga Taiz.

Rangkaian serangan tersebut merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden AS Donald Trump.

Baca: Dikutuk Iran sebagai Pelanggaran Internasional & Dibalas Houthi dengan Bola Api!

Pada Sabtu (15/3/2025), ia memperingatkan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

Jika dilanjutkan, maka pembalasan yang lebih besar akan datang.

Trump sempat menyinggung neraka saat memperingatkan Houthi soal pembalasan tersebut.

Di sisi lain, Kelompok Hizbullah mengutuk serangan besar-besaran yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Houthi Yaman.

Dalam pernyataan resmi, Hizbullah menyebut serangan di Yaman sebagai bentuk kegagalan AS mencegah Israel melanjutkan perang di Gaza.

Kelompok Lebanon tersebut lantas menyebut AS sebagai representasi teroris yang sesungguhnya.

"Penargetan warga sipil dan infrastruktur vital di Yaman sekali lagi mengungkap wajah sebenarnya dan buruk pemerintahan AS yang terlibat dalam terorisme," kata Hizbullah.

Tak hanya Hizbullah, sejumlah negara seperti Rusia dan Iran juga mengungkapkan kemarahannya.

Moskow mendesak AS segera menghentikan serangan dan mengutamakan dialog untuk menyelesaikan konflik.

Sementara Iran dengan tegas membela Houthi dan mengancam akan memberi respons tegas.

(Tribun-Video.com)

 

Artikel ini telah tayang di sini.

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda