Kamis, 15 Mei 2025

HOT TOPIC

Yaman Bergejolak! Houthi VS Milisi Perebutkan Laut Merah hingga AS Panas Tuding China 'Main Peran'

Minggu, 20 April 2025 09:48 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru


TRIBUN-VIDEO.COM - Tak hanya menghadapi pasukan Israel atau AS, Pasukan Houthi Yaman kini juga harus menghadapi milisi Yaman.

Milisi yang merupakan pasukan militer Yaman ini berencana melancarkan serangan darat terhadap Houthi.

Dari laporan Wall Street Journal, rencana tersebut menyusul serangan udara AS yang sudah lebih dari sebulan dilancarkan untuk melemahkan Houthi yang menguasai laut Merah.

Kini, faksi militer anti-houthi di Yaman dilaporkan mengincar pesisir di sepanjang Laut Merah yang menjadi jalur ekonomi Houthi yang selama perang Gaza sudah diduduki.

Faksi anti-Houthi ini bahkan mendapatkan dukungan dari pasukan AS.

Baca: Perang Membara! Pasukan AS Luncurkan 20 Serangan Udara Brutal di Sanaa Yaman Demi Habisi Houthi

Pejabat Amerika mengatakan Amerika Serikat menyatakan terbuka untuk mendukung operasi darat oleh pasukan lokal.

Faksi ini juga akan melibatkan multi-front yang mencakup pantai barat Yaman untuk merebut kembali ibu kota Sana'a yang dikuasai Houthi.

Kini, 80.000 tentara dari milisi ini sedang dimobilisasi untuk merebut wilayah tersebut.

Nantinya, faksi anti-Houthi ini akan menghadapi setidaknya 350.000 pejuang Houthi.

Jumlah pasukan Houthi ini dilaporkan pertama kali pada akhir 2024 silam.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kekesalannya terhadap China.

Mereka menuduh perusahaan satelit negara tersebut menyediakan citra satelit membantu kelompok militan Houthi, Yaman.

Tuduhan ini disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce pada Kamis (17/4/2025).

Menurutnya, perusahaan Chang Kuang menyediakan citra satelit kepada Houthi untuk menargetkan kapal perang AS dan kapal internasional di Laut Merah.

Baca: Yaman Bergejolak! 350.000 Pasukan Houthi Perang Darat Lawan 80.000 Milisi Perebutkan Laut Merah

"Kami dapat mengonfirmasi laporan bahwa Chang Guang Satellite Technology Company Limited secara langsung mendukung serangan Houthi yang didukung Iran terhadap kepentingan AS," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, dalam jumpa pers rutin pada hari Kamis (17/4/2025).

China pun dinilai mengabaikan konsekuensi yang dilayangkan pihaknya.

Menurutnya, Beijing selama ini seolah menempatkan diri sebagai pembawa perdamaian global,

Namun, perusahaan-perusahaan yang berbasis di China ketahuan memberikan dukungan ekonomi dan teknis utama kepada rezim.

Mulai dari Rusia, Korea Utara dan Iran beserta proksi-proksinya.

"China secara konsisten berupaya ... untuk membingkai dirinya sebagai pembawa perdamaian global ... namun, jelas bahwa Beijing dan perusahaan-perusahaan yang berbasis di China memberikan dukungan ekonomi dan teknis utama kepada rezim seperti Rusia, Korea Utara, dan Iran beserta proksi-proksinya," lanjutnya.

Bruce menilai, tindakan China tak dapat diterima.

Kekhawatiran terhadap perusahaan China itu muncul di tengah meningkatnya perang dagang antara AS dan China.

Sementara perusahaan Chang Kuang enggan memberikan respons atas tuduhan AS.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di sini.


Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Video Production: Diah Putri Pamungkas
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved