TRIBUN-VIDEO.COM - Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menyebut bahwa Bharada E berada dalam kondisi tertekan saat diberi perintah oleh mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Hal ini disampaikan Reza Indragiri saat dihadirkan tim penasihat hukum Bharada E sebagai ahli meringankan dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J pada Senin (26/12).
Reza mengatakan ada satu faktor yang menyebabkan Bharada E tertekan, yakni karena seragam yang dkenakan oleh Ferdy Sambo saat penembakan Brigadir J.
Menurutnya, jika benar Ferdy Sambo masih mengenakan seragam Polri ketika memberi perintah maka hal tersebut semakin menekan Richard yang berpangkat Bharada E.
Hal tersebut selaras dengan rekaman CCTV yang pernah diputar di persidangan sebelumnya.
Baca: Disebut Memiliki Kepatuhan Tinggi, Bharada E Takut Menolak Perintah Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J
Memperlihatkan Ferdy Sambo yang tampak memasuki Rumah Duren Tiga dengan mengenakan seragam Polri.
Hal tersebut juga diungkapkan mantan sopir Ferdy Sambo, Prayogi Ikatara melalui kesaksiannya pada sidang Selasa (8/12/2022) lalu.
Prayogi menyampaikan bahwa benar Ferdy Sambo masih mengenakan seragam dinas pada hari tewasnya Brigadir J.
Berawal dari hakim yang mencecar Prayogi terkait pakaian yang dikenakan Ferdy Sambo saat masuk dan keluar dari Rumah Duren Tiga saat kejadian.
Saat keluar dari Rumah Duren Tiga dan menuju Rumah Saguling, Ferdy Sambo terlihat masih menggunakan seragam dinas Polri.
Sebelumnya Reza menilai jiwa korsa yang dimiliki Ferdy Sambo dan Bharada E sebagai anggota Polri menyimpang.
Kesimpulan itu disampaikan Reza ketika ketua tim penasihat hukum Richard, Ronny Talapessy, memintanya untuk menjelaskan situasi yang dialami Bharada E ketika diperintahkan Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Reza Indragiri lantas menyatakan bahawa ia tidak mengatahui apakah saat ini keduanya masih bersatus sebagai anggota Polri atau tidak.
Namun, yang ingin ia tekankan adalah perilaku jahat yang dilakukan oleh seseorang berhubungan dengan tiga dimensi yaitu dimensi makro, mikro dan meso.
Baca: Semua yang Terlibat Pembunuhan Brigadir J Punya Keinginan Membunuh? Ahli Beri Penjelasan Saat Sidang
Reza pun menjelaskan bahwa dimensi makro berkaitan dengan lingkungan sosial, organisasi, perusahaan atau kelompok tempat bernaungnya individu tersebut.
Sementara, dimensi mikro berhubungan dengan sisi kepribadian spesifik yang ada pada diri individu yang bersangkutan.
Kemudian untuk dimensi miso berkaitan dengan interaksi antara satu individu dengan individu yang lain.
Mendengar penjelasan tersebut, Ronny lantas meminta ahli untuk menjelaskan lebih spesifik perihal situasi tekanan yang dialami oleh Bharada E.
Reza pun menjelaskan bahwa dimensi makro yang dialami oleh Richard Eliezer dan Ferdy Sambo berhubungan dengan status keduanya yang merupakan bagian dari institusi Polri.
Menurut Reza, jiwa korsa dimanifestasikan dalam perilaku setia kawan, cara berpikir yang sama, ketaatan, kepatuhan, ketundukan dan keseragaman.
Namun, lanjut Reza, berdasarkan studi yang berkembang, ada jiwa korsa yang muncul dalam bentuk yang menyimpang.
Menurut dia, bentuk penyimpangan jiwa korsa ialah menutup-nutupi penyimpangan sejawat atau tidak memberi koreksi kepada siapapun yang sudah memberi perintah. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reza Indragiri Sebut Seragam Ferdy Sambo Jadi Sebab Bharada E Semakin Tertekan saat Kejadian
# Reza Indragiri Amriel # Bharada E # Ferdy Sambo # Brigadir J
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.