Rabu, 14 Mei 2025

LIVE UPDATE

Disebut Memiliki Kepatuhan Tinggi, Bharada E Takut Menolak Perintah Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

Selasa, 27 Desember 2022 13:09 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Pihak Bharada E menghadirkan saksi ahli yang meringankan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J pada Senin (26/12).

Adapun salah satu saksi ahli tersebut yakni psikolog Klinis, Liza Marielly Djaprie.

Dalam kesempatan itu, Liza membeberkan hasil tes psikologis Bharada E sejak awal ditetapkan sebagai tersangka.

Liza telah mendampingi Bharada E sejak Agustus 2022 lalu, atas permintaan kuasa hukum Eliezer, Ronny Talapessy.

Menurut Ronny, Liza berperan besar bagi perubahan psikologis Bharada E.

Berikut ini poin-poin penting hasil tes psikologis Bharada E menurut Liza.

Baca: Hasil Tes Psikologi Bharada E: Membuktikan Punya Tingkat Kejujuran dan Kepatuhan yang Tinggi

Liza menuturkan bahwa Bharada E cendung patuh sejak kecil.

Diungkapkannya, Bharada E semasa kecil adalah sosok yang sangat patuh dan bersikap manis.

Selain itu, Bharada E juga suka menolong orang disekitarnya.

Lanjut Liza, semasa sekolah dasar (SD) Bharada E lebih suka menghindari konflik.

Menurut hasil anamnesa dengan Bharada E dan orang tuanya, Richard Eliezer pernah bertengkar dengan teman saat SD.

Namun, Bharada E tak membalas dan memilih pulang ke rumah meski sambil menangis.

Kendati demikian, Bharada E pernah terlibat tawuran saat duduk di bangku SMP.

Namun, Liza menilai apa yang dilakukan Bharada E merupakan proses pencarian jati diri yang termasuk wajar.

Ketika Bharada E masuk ke jenjang SMA, Liza mengungkapkan terdakwa pembunuhan Brigadir J ini berubah menjadi pribadi lebih baik.

Bharada E berhenti nakal dan mulai mengikuti kegiatan positif, seperti panjat tebing.

Bahkan, Bharada E bergabung dengan paduan suara dan sempat mengikuti beberapa kompetisi menyanyi.

Lebih lanjut, Liza membeberkan sikap Bharada E saat pertama bertemu pada 1 Agustus 2022, atas permintaan kuasa hukum Bharada E, Ronny Talappesy.

Saat pertama bertemu Liza, Bharada E terlihat dalam kondisi cemas.

Bharada E, kata Liza, kerap memainkan tangan dan menghindari kontak mata dengannya.

Tak hanya itu, suara Bharada E cenderung pelan saat menjawab pertanyaan Liza.

Pada pertemuan selanjutnya, kondisi Bharada E secara psikologis semakin membaik.

Baca: Jaksa Pertanyakan Bharada E Rajin Ibadah tapi Tembak Yosua, Singgung Potongan Ayat di Surat Matius

Terlebih setelah mendapat pendampingan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) atas statusnya sebagai justice collaborator.

Hasil pemeriksaan berdasarkan tingkat kepatuhan terhadap lingkungan sekitar, Bharada E termasuk mempunyai kepatuhan yang tinggi.

Hal itulah yang menurut Liza, membuat Bharada E takut menolak perintah mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, untuk menembak Brigadir J.

Lanjut Liza, saat menjalani pemeriksaan pasca-rekonstruksi kasus Brigadir J pada 30 Agustus 2022, kondisi Bharada E sempat down secara psikologis.

Untuk memulihkan kondisi Bharada E, tim psikolog berusaha melakukan terapi untuk memperlancar proses asesmen berikutnya.

Liza membeberkan hasil tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) yang dijalani Bharada E dan orang tuanya.

Tes MMPI ini biasa dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas hasil asesmen.

Berdasarkan hasil tes MMPI, Bharada E berkata jujur soal kematian Brigadir J.

Bahkan, kata Liza, hasil asesmen Bharada E bisa dipertanggungjawabkan.

Diketahui, Bharada E juga melakukan pemeriksaan anamnesa selain tes MMPI.

Sementara itu, orang tua Bharada E menjalani pemeriksaan alloanamnesa.

Hasilnya, Bharada E dan orangtuanya dinyatakan jujur.

Rasa cemas dan takut yang dialami Bharada E saat pertama kali bertemu Liza, kini berubah menjadi hipomania.

Liza menerangkan, hipomania adalah kondisi dimana seseorang tampak sangat berenergi dan bersemangat dibanding biasanya.

Kendati demikian, di balik kondisi hipomanianya, Bharada E masih merasa cemas.

Ia berusaha menutupi kecemasan itu dengan bersikap semangat.

Proses wawancara dan observasi terhadap Bharada E dilakukan sendiri oleh Liza.

Namun, data wawancara dan observasi dianalisis oleh dua koleganya yang tak kenal Bharada E.

Bahkan keduanya tak diberi tahu, asesmen itu merupakan milik Bharada E.

Kemudian dari hasil analisis yang dilakukan kedua koleganya, Liza menyusun laporan yang diintegrasikan menjadi satu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 11 Poin Penting Hasil Tes Psikologis Bharada E: Cenderung Patuh, Terbukti Jujur, Alami Hipomania

# Liza Marielly Djaprie # Brigadir J # Bharada E

Editor: Aprilia Saraswati
Reporter: Rima Anggi Pratiwi
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved