TRIBUN-VIDEO.COM - Jelang pernikahan, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono menjalankan tradisi pingitan.
Tradisi Pingit sendiri merupakan tradisi Jawa yang biasa dilakukan oleh calon pengantin.
Selama dipingit, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono tidak diperbolehkan untuk bertemu satu sama lain.
Mereka akan dipertemukan kembali saat akad nanti, yang rencananya akan dihelat pada Sabtu, 10 Desember 2022, besok di Pendopo Ageng Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Menikah menggunakan adat Jawa, tak heran jika keduanya melakukan tradisi dipingit.
Bahkan, adik Gibran Rakabuming ini mengaku sudah dua minggu tidak bertemu sang kekasih Erina Gudono.
"Erina dipingit, Minggu lalu terakhir ketemu," ungkap Kaesang Pangarep usai mengikuti gladi pernikahan di Pendopo Royal Ambarrukmo , Selasa (06/12/2022).
Meski demikian, Kaesang mengaku masih berkomunikasi dengan Erina, karena mereka harus mengurus keperluan pernikahannya.
“Komunikasi masih karena mau gimana pun karena kami yang ngurus undangan, souvenir, semua, jadi mau gak mau harus tetap komunikasi," lanjutnya.
Diketahui sebelumnya, tradisi pingitan atau dipingit sering dilakukan oleh orang-orang yang akan segera melangsungkan pernikahan.
Baca: Irfan Hakim Bocorkan Menu Raja-Raja yang Dihidangkan di Akad Kaesang Pangarep & Erina Gudono
Tradisi ini masih berlangsung di sebagian wilayah Indonesia terutama oleh masyarakat Jawa yang melakukan tradisi ini sejak zaman kerajaan.
Pada zaman dahulu, tradisi ini dijalankan selama satu hingga 2 bulan lamanya.
Namun seiring perkembangan zaman, aturan waktu tersebut bergeser.
Di mana pingitan yang dijalankan calon pengantin perempuan saat ini hanya dilakukan satu hingga dua pekan saja.
Pasalnya, hal ini juga bergantung pada kesanggupan kedua belah pihak.
Bagi para calon pengantin perempuan yang dipingit di rumah saja tentunya akan dilanda rasa bosan.
Saat menjalankan pingitan, calon pengantin perempuan dilarang bepergian ke luar rumah.
Calon pengantin perempuan juga dilarang menemui calon pengantin pria dalam kurun waktu tertentu sebelum resmi dipinang.
Sementara itu, menurut pandangan Islam tradisi pingitan diartikan sebagai penjagaan, agar pengantin pria menjaga perilaku dan tidak melakukan yang haram.
Pingitan sendiri ternyata juga memiliki tujuan tersendiri untuk kedua mempelai.
Seperti menanam rasa rindu bagi kedua calon pengantin.
Konon katanya tradisi pingitan dilakukan bagi seseorang yang segera menikah agar mereka bisa memahami apa artinya cinta.
Bila kedua calon sering bertemu sebelum menikah, tentu rasa rindu tersebut tidak terbentuk.
Begitu juga sebaliknya, jika keduanya tidak bertemu maka akan muncul rasa rindu, keduanya pun akan semakin mendalami istilah pernikahan dan penyatuan ini ketika prosesi ijab kabul dilakukan.
Tujuan lainnya, tradisi pingitan ini dilakukan untuk membangun rasa percaya satu sama lain.
Apabila pasangan yang akan menikah sering menghabiskan waktu bersama, terlebih jelang pernikahan bisa menimbulkan ketidakharmonisan dan bukan hal yang baik.
Oleh karena itu, sebaiknya kedua calon pengantin mencoba untuk membangun rasa percaya satu sama lain meski jarak memisahkan raga.
Baca: Kaesang Pangarep Mengaku akan Langsung Bulan Madu Bersama Erina Gudono: Saya Sudah Mumet
Tradisi pingitan ini juga bisa dimanfaatkan untuk menenangkan diri serta melatih kesabaran keduanya.
Sebab biasanya, kedua calon pengantin yang disibukan dengan mengurus pernikahan ini bisa saja stres.
Jadi, tradisi pingitan ini bisa digunakan untuk me time oleh kedua calon pengantin.
Bahkan waktu pingitan ini bisa juga dimanfaatkan untuk merawat diri bagi kedua mempelai.
Selain itu, masa-masa pingitan ini juga sangat penting bagi pihak calon mempelai perempuan.
Sebab, sesudah menikah biasanya seorang perempuan harus meninggalkan rumahnya untuk mengikuti suami.
Jadi, pingitan ini bisa menjadi waktu emas untuk memupuk kebersamaan dengan keluarga.
Sementara itu, menurut budaya Jawa, calon pengantin itu rentan mengalami musibah.
Konon buat mempelai pria atau wanita jika sering keluar rumah, bisa mengundang marabahaya dan membuat mereka tidak jadi menikah.
Hal ini sesuai dengan adat kepercayaan sebagian masyarakat Jawa.
Dengan melakukan pingitan, kedua calon pengantin bisa lebih tenang karena hanya ada di rumah, terhindar dari musibah yang tidak diinginkan.
(Tribun-Video.com/TribunJogja.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ikuti Tradisi Jawa, Kaesang dan Erina Dipingit, Apa itu Tradisi Pingitan? Begini Penjelasannya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.