OPEC+ Pangkas Produksi Minyak hingga 2 Juta per Barel, Rusia Sebut Jadi Cara untuk Lawan AS

Editor: Aprilia Saraswati

Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia memuji organisasi negara-negara pengekspor Minyak Bumi (OPEC+) soal keputusan pemangkasan produksi minyak.

Menurut Rusia, kebijakan ini dapat melawan kekacauan yang ditimbulkan AS di pasar energi global.

Untuk diketahui, OPEC+ mengumumkan pemangkasan produksi minyaknya hingga dua juta barel per hari pada Rabu (5/10/2022).

Keputusan pemangkasan produksi minyak ini mendapat tentangan keras dari Amerika Serikat.

Baca: Balas Dendam Putin Pasca Ledakan Jembatan Krimea, Rudal Rusia Gempur Zaporizhzhia Ukraina

Tak hanya itu, kini kondisi tersebut makin mempertegang hubungan antara Washington dengan keluarga kerajaan Arab Saudi.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov memuji keputusan OPEC+ sebagai tindakan yang sangat baik.

Sebaliknya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menilai, keputusan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+ tidak membantu dan tidak bijaksana bagi ekonomi global.

Peskov menuturkan, AS mulai kehilangan ketenangannya atas keputusan OPEC+ dan bahkan mencoba untuk melepaskan volume tambahan dari cadangan energinya ke pasar.

Baca: Menilik Jembatan Terpanjang di Eropa Menghubungkan Krimea-Rusia, Rute Utama Distribusi Kini Hancur

Sebagai informasi, pemangkasan produksi minyak diperkirakan akan mengerek harga minyak dunia.

Langkah ini dinilai bisa menguntungkan Rusia.

Pengamat pasar minyak mengatakan bahwa berdasarkan penghitungan dan data produksi terbaru OPEC+, Rusia menjadi pihak yang paling banyak diuntungkan dari pemangkasan produksi minyak.

Moskow tidak perlu mengurangi produksinya karena sudah tingkat produksinya jauh di bawah target yang disepakati.

Di satu sisi, Rusia diuntungkan dari harga minyak yang lebih tinggi sebagai imbas dari pemangkasan produksi minyak.(*)

# Dmitry Peskov # Rusia

Sumber: Tribunnews.com
   #OPEC   #Dmitry Peskov   #Rusia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda