Balas Dendam Putin Pasca Ledakan Jembatan Krimea, Rudal Rusia Gempur Zaporizhzhia Ukraina

TRIBUN-VIDEO.COM - Vladimir Putin langsung merencanakan akan membuat neraka baru untuk Ukraina pasca ledakan di Jembatan Krimea.

Pasca ledakan tersebut, Rusia melancarkan serangan ke blok perumahan di Zaporizhzhia, Ukraina Tenggara.

Serangkaian ledakan terjadi dan memicu rangkaian ledakan sekunder.

Diketahui, Putin menuding Ukraina menjadi dalang di balik ledakan ini.

Baca: Gempuran Ukraina ke Perbatasan Rusia Meningkat Pesat, 100 Kali Pemboman, Terkonsentrasi di 3 Wilayah

Putin menyebut tindakan peledakan merupakan terorisme untuk menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting.

Ledakan di jembatan penghubung antara Rusia dan Krimea kini berbuntut panjang.

Salah seorang Gubernur Rusia mengancam serangan rudal di kota-kota besar Ukraina sebagai bentuk upaya balas dendam.

Mereka diminta untuk membasmi oposisi internal untuk perang skala penuh melawan Ukraina.

Solovyov meminta agar jembatan, bendungan, rel kereta api, pembangkit listrik termal dan fasilitas infrastruktur lainnya harus dihancurkan di seluruh Ukraina.

Sehingga, Ukraina akan kembali jatuh ke masa-masa kelam.

Sehari setelah ledakan di Jembatan Krimea, sebanyak tujuh rudal ditembakkan Rusia menghantam wilayah Zaporizhzhia di Ukraina pada Minggu (9/10/2022).

Baca: Vladimir Putin Sebut Ledakan Jembatan Krimea Disiapkan Ukraina untuk Hancurkan Infrastruktur Rusia

Serangan Salvo Rudal Rusia ini menimbulkan dua bola api yan besar meletus satu per satu.

Dikutip dari Tribunnnews.com, gempuran Rusia ini tampak dalam video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Ukraina.

Letusan dua bola api itu satu demi satu dalam kegelapan.

Ledakan itu diikuti hujan bunga api pijar.

Dalam serangan salvo rudal Rusia itu, tiga rudal di antaranya jatuh di pusat kota.

Jaraknya, sekitar 40 kilometer dari pertempuran artileri di wilayah selatan Ukraina.

# Jembatan Krimea # Vladimir Putin # Zaporizhzhia # Ukraina