TRIBUN-VIDEO.COM - Tiga Peristiwa Penting di Bulan Ramadan
Sudah menjadi hal yang maklum bahwa Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan penuh berkah.
Bulannya orang berpuasa, bulannya orang beribadah.
Namun, tahukah anda apa saja peristiwa besar dalam sejarah hidup Nabi yang terjadi di bulan Ramadhan? Berikut ulasannya.
Perang Badar
Perang Badar atau biasa disebut Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menjadi pembeda, menandai awal kejayaan kaum Muslimin.
Dengannya Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya, dan mengikis berhala-berhala.
Dalam peperangan ini, Nabi membawa 313 pasukan Muslim, menghadapi 950 pasukan non-Muslim.
Perbedaan jumlah pasukan yang mencolok tersebut tidak lantas mengecilkan nyali tentara Muslim.
Dengan tekad yang kuat membela Nabi, kaum Muslimin berhasil memporak-porandakan pasukan kafir.
Baca: Tradisi Ramadan Makan Kuah Beulangong di Aceh, Masak 2 Ekor Sapi untuk Peringati Nuzulul Quran
Allah menguatkan mereka dengan malaikat-malaikat.
Kaum kafir Quraisy lari sejadi-jadinya, kaum Muslim mengejar mereka, membunuh, dan menawan.
Dari pasukan Muslim, gugur 14 orang syahid.
Dari pasukan kafir, yang terbunuh dan tertawan masing-masing 70 orang. Di antara yang terbunuh adalah Abu Jahal.
Selepas perang, Nabi memerintahkan untuk mengebumikan Muslim yang gugur, demikian pula memakamkan kafir yang terbunuh. Beliau kembali ke Madinah disambut senandung nan indah oleh pemuda-pemuda Madinah:
“Telah datang sang purnama kepada kami, dari bukit Tsaniyyah al-Wada’. Wajib bagi kita bersyukur, selagi orang berdoa senantiasa memanjatkan do’a. Duhai Rasul kami, engkau datang dengan membawa ketaatan”.
Peristiwa perang badar terjadi pada hari Jumat 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.
Pembebasan Kota Makah
Tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriyah merupakan waktu yang bersejarah dalam Islam.
Di tanggal tersebut, Rasulullah dan para sahabtanya berhasil menaklukan kota Mekah dalam sebuah peperangan yang disebut dengan perang Fathu Mekah (penaklukan Mekah).
Peperangan tersebut dipicu oleh perlakuan orang Quraisy yang merusak satu perjanjian dari beberapa perjanjian Hudaibiyyah.
Baca: Pola Hidup Sehat di Bulan Ramadan Ala Dokter Ayman, Jaga Stamina saat Puasa Tetap Bugar
Orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lainnya untuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Rasul.
Dalam pertempuran itu, Nabi mengerahkan 10.000 pasukan Muslim.
Rasul mengutus sahabat Khalid bin Walid sebagai panglima perang dan memerintahkannya agar tidak memulai menyerang sebelum diserang.
Bersama mereka, Nabi berperang dalam keadaan berpuasa, kemudian berbuka di tengah jalan karena mengalami keberatan (masyaqqah).
Peperangan antara pasukan Nabi dan kafir Quraisy tidak bisa dihindarkan lagi.
Pada akhirnya, pasukan Muslim berhasil menaklukkan tentara Quraisy hingga mereka menyerah.
Pasca-perang itu, Nabi memerintahkan untuk menghancurkan berhala di sekitar Ka’bah yang berjumlah 360. Selepas itu, kaum Muslimin mengumandangkan takbir, Rasulullah shalat di Maqam Ibrahim dan meminum air Zam Zam.
Kaum kafir Quraisy yang sudah takluk tidak berdaya harap-harap cemas. Mereka yang dahulu menyakiti, mengusir dan berencana membunuh Nabi menunggu keputusan beliau memperlakukan mereka.
Bisa saja Rasul membunuh mereka. Namun dengan belas kasihnya yang luas, beliau memaafkan dan membebaskan mereka. “Pergilah, Kalian bebas”, pungkas Nabi.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sambut Ramadan 2021, Ini Keistimewaan 10 Hari Pertama Ramadan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.