Ramadan 2025
Kharisma Masjid Agung Jami Malang Tarik Wisatawan Berbondong-bondong Kunjungi saat Bulan Ramadan
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Masjid Agung Jami Malang memiliki kharisma tersendiri bagi masyarakat.
Ia tidak sekadar ikon megah yang berdiri di lingkungan Alun-alun Merdeka, kota Malang, tapi juga ada sejarah panjang yang menyertai keberadaannya bagi umat Muslim.
Pada Ramadhan 1445 Hijriah kali ini, masjid yang dibangun pada abad ke-19 tersebut ramai dikunjungi umat.
Tak seperti hari biasanya, keramaian umat yang datang ke Masjid Agung Jami Malang tak sekadar untuk ibadah wajib saja.
Setiap jelang waktu berbuka, masjid juga ramai umat yang mendengarkan pengajian lalu dilanjukan dengan berbuka bersama.
Beraktivitas di dalam Masjid Agung Jami Malang terasa dikembalikan lagi ke era awal-awal masjid tersebut dibangun.
Menurut Ketua Takmir Masji Agung Jami Malang, ada dua versi informasi terkait pembangunan Masjid Agung Jami Malang.
Versi pertama, masjid tersebut dibangun pada 1870 dan versi kedua dibangun pada 1890.
Pembangunan pada 1870 tersebut memiliki bukti kuat berupa catatan dalam aksara Arab di bagian dinding atas masjid atau prasasti.
Diyakini catatan itu adalah informasi terkait pembangunan awal masjid Agung Jami Malang.
Kemudian bagian depan atau ruang salat utama masjid diperkirakan memang dibangun pada 1870, hingga adanya perluasan masjid yang dibangun pada 1890.
Hanya saja, banyak informasi yang beredar saat ini menyatakan bahwa pembangunan Masjid Agung Jami Malang dilakukan pada 1890.
Pada sejumlah informasi yang beredar, tahap kedua pembangunan dimulai pada 15 Maret 1903 dan selesai pada 13 September di tahun yang sama.
Bentuk banguna masjid ini merupakan perpaduan akulturasi budaya Jawa dan Arab.
Bentuk kubah yang menghiasi masjid merepresentasikan budaya Arab, sedangkan atap atau langit-langit masjid yang berbentuk kerucut khas budaya Jawa.
Pada bagian ruang utama salat, jamaah yang masuk ke dalam bisa melihat bentuk bangunan ikonik.
Didominasi oleh kayu-kayu penyangga. Kayu-kayu penyangga itu adalah kayu jati utuh.
Langit-langitnya jika dilihat dari bawah tampak mengerucut ke atas.
Kerangkanya terlihat jelas seperti kerucut yang mengecil di bagian puncak.
Tingginya sekitar 10 meter. Khas bangunan jaman dulu.
Hingga 2024, Masjid Agung Jami Malang sudah mengalami beberapa renovasi dan perluasan.
Renovasi dan perluasan ini dilakukan karena semakin tingginya jumlah jamaah yang datang ke masjid.
Bahkan sampai sekarang, tidak jarang para jamaah yang salat meluber hingga ke lahan Alun-alun Merdeka. (*)
Program: Local Experience
Editor Video: yohanes anton kurniawan
#malang #ngabuburit #localexperience #ramadan #ramadan2025 #masjidagungjami
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribun Jatim
Ramadan 2025
Mengenal Tradisi Dugderan di Kota Semarang yang Diadakan Setiap Jelang Bulan Ramadan
4 hari lalu
Ramadan 2025
Berburu Makanan di Pasar Takjil Jalan Surabaya Kota Malang, Jadi Sasaran Mahasiswa
5 hari lalu
Ramadan 2025
Melihat Produksi Kolang Kaling di Desa Ujungbarang, Cilacap, Sudah Ada Sejak Puluhan Tahun
6 hari lalu
Viral News
Situasi seusai Demo Ricuh Tolak UU TNI di Malang, Gedung DPRD Dibersihkan hingga Warga Ambil Motor
Senin, 24 Maret 2025
Viral News
LIVE: Kondisi Terkini Gedung DPRD Kota Malang seusai Demo Tolak UU TNI, Petugas Lakukan Pembersihan
Senin, 24 Maret 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.