Jumat, 9 Mei 2025

RamadanĀ 2025

Melihat Produksi Kolang Kaling di Desa Ujungbarang, Cilacap, Sudah Ada Sejak Puluhan Tahun

Kamis, 27 Maret 2025 15:39 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Di Bulan Ramadan seperti saat ini, kolang kaling menjadi buruan masyarakat. Buah dari biji aren yang memiliki tekstur kenyal dan lembut ini biasa diolah menjadi aneka takjil seperti es campur, kolak, manisan dan lainnya.

Di Kabupaten Cilacap tepatnya di Kecamatan Majenang ada sebuah desa yang terkenal sebagai sentra produksi kolang kaling, namanya Desa Ujungbarang.

Desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes ini sering dijuluki sebagai kampung kolang kaling.Pasalnya di desa ini terdapat puluhan warga yang memproduksi kolang kaling ketika bulan ramadan tiba.

Mengolah biji dari buah pohon aren rupanya sudah menjadi kegiatan rutin tiap ramadan tiba. Dan aktifitas mengolah kolang kaling sudah dilakukan warga sekitar sejak jaman dahulu kala.

Bahkan konon sentra produksi kolang kaling di Desa Ujungbarang ini sudah ada sejak jaman nenek moyang dan berlangsung turun-temurun.

Walaupun saat ini jumlah pengrajin kolang kaling tak sebanyak dulu, namun Desa Ujungbarang masih jadi buruan pelanggan dari berbagai daerah.

Para pengrajin biasanya memproduksi kolang kaling dipinggir jalan raya.

Persisnya di jalan penghubung Majenang - Salem, atau jalan alternatif Cilacap - Brebes.Ā 

Sebagian pula ada pengrajin yang memproduksi di kebun tepat dibawah pohon aren langsung.

Salah satu pengrajin Cipto (57) mengatakan, dirinya selalu memproduksi kolang kaling di setiap bulan ramadan. Diceritakan Cipto bahwa sudah puluhan tahun dirinya memproduksi kolang kaling.

Ketrampilan mengolah biji aren tersebut dia dapatkan turun temurun dari orang tuanya. Sehingga bukan hal sulit bagi Cipto mengolah bahan makanan bertekstur kenyal ini.

Dikatakan Cipto bahwa dia sendiri sudah mulai memproduksi kolang kaling jauh jauh hari, biasanya seminggu atau sepuluh hari sebelum puasa.

Dibantu kurang lebih 5 orang, setiap harinya Cipto memproduksi sekira 8 drum kolang kaling, dimana tiap drumnya berisi 20 kilogram. Artinya dalam sehari Cipto memproduksi hampir 2 kuintal kolang kaling.

Saat ditemui di kediamannya, Cipto bersama para pekerja nampak sibuk memotong biji kolang kaling dari batang pohon dan merebus kolang kaling di depan tungku. Adapula beberapa ibu-ibu yang sedang mengeluarkan biji kolang kaling yang sudah direbus.

Lebih lanjut diungkapkan Cipto bahwa mengolah kolang kaling bukanlah hal yang sulit dilakukan di dusun Cipancur tempatnya tinggal. Pasalnya hampir di seluruh wilayah Desa Ujungbarang tumbuh dengan subur pohon aren.

Tentunya momen ramadan ini membuat Cipto kebanjiran orderan kolang kaling. Bukan hanya orderan dari pelanggan di wilayah sekitar Kabupaten Cilacap saja, namun juga pelanggan dari daerah lain. Seperti pelanggan dari Brebes, Cirebon, Kuningan dan juga Ajibarang.
Adapun harga jual kolang kaling perkilogramnya yakni Rp10 ribu.

Salah satu pelanggan asal Kuningan, Dewi mengaku sudah lama menjadi pelanggan kolang kaling di Desa Ujungbarang. Dirinya mengaku bahwa awalnya mengetahui keberadaan produsen kolang kaling di Desa Ujungbarang tersebut saat melintas di Jalan Raya Majenang - Salem.

Saat itu dirinya melihat banyak pengrajin yang memproduksi kolang kaling di pinggir jalan.Ā 

Keberadaan pengrajin kolang kaling di Desa Ujungbarang yang melimpah menurut Dewi sangatlah membantu para pedagang makanan sepertinya. Karena dipastikan kolang kaling selalu ada setiap saat.

Selain harga jual yang lebih murah dibanding dengan harga di pasar, kualitas kolang kaling yang dihasilkan pun lebih bagus. Pasalnya para pengrajin masih memasak kolang kaling secara tradisional menggunakan tungku.

Menurut warga sekitar kolang kaling khas Ujungbarang ini juga bisa awet hingga 1-2 bulan.

Program: Local ExperienceĀ 
Editor Video: yohanes anton kurniawan

#banyumas #kolangkaling #cilacap #localexperience #ramadan #ramadan2025

Editor: Sigit Ariyanto
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved