Warna Cat Pesawat Kepresidenan Dikaitkan dengan Identitas Partai, Ali Ngabalin: Ada yang Sakit Perut

Editor: Panji Anggoro Putro

Video Production: Restu Riyawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin tertawa menanggapi polemik warna baru pesawat kepresidenan.

Polemiknya, cat baru pesawat kepresidenan dikaitkan dengan warna partai politik.

Kritik pengecatan pesawat kepresiden datang dari berbagai kalangan.

Baca: Polemik Pengecatan Pesawat Presiden di saat Pandemi Covid-19, Pengamat: Sense of Crisis Mana

Pemerintah dinilai tak bersimpati atas pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Banyak kalangan berpendapat juga dibanding mengecat pesawat kepresidenan, anggaran tersebut lebih baik digunakan untuk penanganan Covid-19.

Ali Mochtar Ngabalin pun buka suara terkait polemik cat pesawat kepresiden yang barubah dari biru putih, menjadi merah putih.

"Orang keberatan banget dari warna pesawat biru putih ke merah putih, jadi ribut, dibawa-bawa ke politik, warna partailah, warna merah, warna biru lah."

"Ada pergantian warna pesawat kepresiden dari biasa anda lihat biru sekarang dibuat warna lambang negara merah putih."

"Ada yang sakit perut, dibawa-bawa ke urusan politik, memang betul-betul kampungan," kata Ali Ngabalin dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Serbet Ngabalin.

Ali Ngabalin menekankan polemik warna pesawat kepresiden buat suatu hal perlu diributkan.

Pasalnya saat ini, semua pihak sedang konsentrasi menghadapi pandemi Covid-19.

Baca: Rencana Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Butuh Dana Hingga Rp2,1 M, Pengamat: Kurang Sense of Crisis

"Hari gini masih orang konsentrasi full penanganan Covid, bung pesawat itu sudah 7 tahun belum diapa-apain," kata Ngablin.

Ali Ngabalin menerangkan pesawat kepresiden sudah tujuh tahun dan perlu dilakukan perawatan.

"Sudah 7 tahun memang secara teknis harus ada perawatan, overrall dia harus diperiksa, kemudian akan dicat lagi merah putih," kata Ali Ngabalin.

Perawatan tersebut tentunya, kata Ali Ngabali demi keselamatan Presiden saat melakukan penerbangan.

"Sekali lagi pesawat kepresidenan sudah 7 tahun harus ada perawatan besar, harus diperiksa,

karena untuk keselamatan penerabangan bapak presiden, kemudian akan dicat juga," kata Ali Ngabalin.

Ngabalin menekankan seharusnya warna pesawat kepresidenan tak dipersoalkan.

"Ada pemeriksaan pesawat besar, ganti warna dari biru putih ke merah putih. ada orang ganti warna biru ke merah, ey tidak ada hak paten orang menguasai satu warna, kok warna jadi persoalan jadi dibawa-bawa ke presiden. betul-betul kampungan banget sih lho," kata Ali Ngabalin.

Baca: Kritik Biaya Pengecatan Ulang Pesawat Kepresidenan yang Capai Rp2 Miliar di Tengah Pandemi Covid-19

Ngabalin mengatakan pengecatan pesawat kepresidenan menggunakan anggaran dari APBN.

"Anggarannya dari APBN sejak tahun 2019, sehingga alokasi anggaran itu dipakai. kalau dikaitakan proyek pelaksaannya dikaitkan dengan covid, saya ingatkan anda seluruh kementerian lembaga terjadi refokusin anggaran, bukan sekali dua kali dan ratusan miliar," kata Ngabalin.

Baca: Tanggapan LBH PP Muhammadiyah soal Ali Ngabalin yang Sebut Busyro Muqoddas Otak Sungsang

Ngabalin juga menanggapi pernyataan yang menyebut pemerintah lebih mementingkan cat pesawat dibanding penanganan Covid-19.

"Tidak peduli masalah covid, lu yang bilang cat pesawatnya. kalau kepeduliannya tiap hari kita berpikir ngomong menyiapkan segala macam. harus saya kasih tahu supaya jangan hanya nyerocos gak ngerti masalah," kata Ali Ngabalin. (*)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cat Pesawat Kepresidenan Dikaitkan dengan Warna Partai, Ali Ngabalin Tertawa : Ada yang Sakit Perut

# Ali Mochtar Ngabalin # pesawat kepresidenan # Cat # Covid-19 # Kantor Staf Presiden

Sumber: Tribunnews Bogor
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda