Senin, 12 Mei 2025

Tribunnews WIKI

Profil Raja Haji Fisabilillah - Pahlawan Nasional

Rabu, 7 Agustus 2019 07:26 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - Raja Haji Fisabilillah merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap pasukan koloni Belanda dari Riau.

Raja Haji Fisabilillah lahir di Riau pada 1725 sebagai pewaris kerajaan Melayu.

Pada tahun 1777, Raja Haji Fisabilillah mendapat julukan Dipertuan Muda Riau-Lingga-Johor-Pahang IV (YDM) Kerajaan Melayu Riau.

Semasa pemerintahannya, Kerajaan Melayu berkembang dengan baik.

Pada 1780, Kerajaan Melayu Riau mengadakan perjanjian damai dengan Belanda.

Perang tercetus ketika Belanda melanggar perjanjian.

Bekerja sama dengan Sultan Selangor, Raja Haji Fisabilillah menghadapi pasukan Belanda yang tak kalah besar pada 1784.

Masa Muda

Raja Haji Fisabilillah lahir di Kota Lama, Ulusungai, Riau pada 1725.

Merupakan adik Sultan Selangor pertama, Sultan Salehuddin dan paman Sultan Selangor kedua, Sultan Ibrahim.

Raja Haji Fisabilillah merupakan campuran Bugis-Melayu.

Sang ayah, Opu Daeng Celak atau Engku Haji adalah keturunan dari raja-raja Bugis di negeri Luwuk.

Sang ibu, Tengku Mandak adalah keturunan raja-raja Melayu.

Saat sang ayah meninggal pada 1744, Raja Haji menggantikan posisi menjadi Engku Kelana di usia 19 tahun.

Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Riau-Johor memiliki cakupan wilayah yang cukup luas meliputi Johor, Pahang, Singapura, Kepulauan Riau dan beberapa daerah lain di Sumatera.

Dalam waktu 10 tahun, Raja Haji diangkat menjadi Yang Dipertuan Muda IV pada 1777.

Sejak itu, Kerajaan Riau-Johor mengalami kemajuan pesat dalam berbagai bidang, khususnya bidang pertahanan dan keamanan.

Melawan Penjajah

Perang melawan Belanda pecah setelah Belanda melanggar perjanjian perdamaian.

Perjanjian yang dimaksud adalah berupa pembagian kapal asing hasil sitaan.

Pada 6 Januari 1784, pasukan Belanda mendarat untuk menguasai Pulau Penyengat.

Serangan itu berhasil dipatahkan oleh Raja Haji, membuat Belanda mundur ke Melaka pada 27 Januari 1784.

Untuk mengantisipasi serangan Belanda, Raja Haji bekerja sama dengan Sultan Selangor.

Karena gabungan kekuatan itu, Belanda juga mencari bantuan dari tempat lain.

Pada 18 Juni 1784, pertempuran terjadi.

Dalam perang tersebut, Raja Haji dan 500 orang pasukannya gugur di Teluk Ketapang.

Jasad Raja Haji dimakamkan di Melaka, kemudian dipindah di Pulau Penyengat Indraksakti. 

Pahlawan Nasional

Untuk mengenang jasa Raja Haji, namanya diabadikan menjadi nama bandar udara Tanjung Pinang.

Monumen Pahlawan Nasional Perjuangan Raja Haji Fisabilillah setinggi 28 meter dibuat di kota Tanjung Pinang.

Pemerintah RI menganugrahkan Gelar Pahlawan Nasional dengan Keputusan Presiden No.072/TK/1997 tanggal 11 Agustus 1997. 

(TribunnewsWiki/Indah)

ARTIKEL POPULER:

Baca: Profil Raden Inten II - Pahlawan Nasional

Baca: Profil Andi Djemma - Pahlawan Nasional Datu Kerajaan Luwu

Baca: Profil Pong Tiku - Pahlawan Nasional Asal Toraja

TONTON JUGA:

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: TribunnewsWiki

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved