Kamis, 15 Mei 2025

Tribunnews WIKI

Profil Andi Djemma - Pahlawan Nasional Datu Kerajaan Luwu

Selasa, 6 Agustus 2019 07:20 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - Andi Djemma merupakan seorang pahlawan nasional yang lahir di Palopo, Sulawesi Selatan pada 15 Januari 1901 dan meninggal di Makassar pada 23 Februari 1965.

Merupakan Raja (Datu) Lawu yang dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional pada 8 November 2002 oleh Presiden Repubik Indonesia.

Ketika Indonesia akan memerdekan diri dari penjajah, Andi Djemma memimpin Gerakan Soekarno Muda.

Andi Djemma juga memimpin perlawanan Semesta Rakyat Lawu pada 23 Januari 1946.

Pada 5 Oktober 1945, Andi Djemma mengultimatum pihak sekutu untuk melucuti tentaranya.

Masa Muda

Sebelum diangkat menjadi datu, Andi Djemma menjabat setingkat wadana di Kolaka hingga 1923.

Andi Djemma kemudian kembali ke Palopo dan mempersiapkan diri menjadi datu.

Andi Djemma juga dipercaya untuk memimpin sebuah organisasi yang berasal dari Jawa.

Kepemimpinannya di organisasi tersebut akhirnya menarik perhatian Belanda.

Pada 1935, golongan yang pro terhadap Belanda berusaha menghambat pengangkatan Andi Djemma menjadi seorang datu.

Namun banyak rakyat yang mendukung Andi Djemma untuk menjadi datu.

Rakyat mengancam untuk melakukan kerusuhan jika Andi Djemma tidak diangkat menjadi datu.

Ketika Andi Djemma menjadi datu, organisasi kebangsaan dan agama seperti Partai Serikat Islam Indonesia (PSII) dan Muhammadiyah berkesempatan menjalankan organisasinya di Kerajaan Luwu.

Peran

Kedatuan Luwu merupakan kerajaan pertama di Sulawesi Selatan yang menyatakan akan bergabung dengan Republik Indonesia.

Bahkan ketika menjelang kemerdekaan Indonesia pada 15 Agustus 1945, Andi Djemma memimpin Gerakan Soekarno Muda.

Andi Djemma bahkan memimpin Perlawanan Semesta Rakyat Luwu pada 23 Januari 1946.

Tanggal tersebut kemudian dikenang sebagai Hari Perlawanan Rakyat Semesta.

Andi Djemma memimpin rakyat Luwu untuk berperang dengan tentara sekutu yang pada saat itu diboncengi tentara NICA (Nedelans Indiscehe Company Administration).

Ultimatum yang dikirim Andi Djemma kepada Belanda pada 5 Oktober 1945 kepada sekutu dibalas dengan mengirim puluhan bom ke Palopo.

Andi Djemma bersama rakyat Luwu pantang menyerah karena tak rela jika tanahnya harus dijajah oleh sekutu.

Perang terjadi di seluruh wilayah Luwu Raya.

Kota Palopo dikuasai oleh pemuda.

Sebagian sekutu kemudian mundur ke selatan sebelum bantuan yang besar datang dan kembali menguasai pusat kota Palopo.

Perlawanan semesta rakyat Luwu mencatat sejarah karena merupakan perlawanan terbesar dan terluas hingga sepanjang 200 km.

Sekutu yang tersudutkan kemudian mengirim Raymond Wasterling.

Wasterling mengamuk sepanjang jalan Sulawesi Selatan karena merasa dipermalukan.

Kekuatan yang tidak seimbang menyebabkan Andi Djemma meninggalkan istana dan memimpin rakyat bergerilya.

Andi Djemma akhirnya ditangkap oleh tentara NICA pada 3 Juli 1946 dan diasingkan ke Ternate.

Ketika Indonesia mengumandangkan kemerdekaannya, Andi Djemma mengeluarkan pernyataan bahwa kerajaan Luwu merupakan bagian dari negara RI.

Pada September 1945, Andi Djemma memprakarsai pertemuan raja-raja Sulawesi Selatan di Watampone untuk menentang kembalinya kekuasaan Belanda.

Andi Djemma diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan SK Presiden RI No. 073/TK/2002 tanggal 6 November 2002.

Kerajaan Luwu juga memberikan gelar adat kepada Andi Djemma sebagai “ANDI DJEMMA LAPATIWARE OPU TOMAPPEME – NE WARA – WARA – E – PETTA MATINROE RI KEMERDEKAANNYA” yang artinya baginda yang mangkat dalam alam kemerdekaannya.

Andi Djemma juga mendapat penghargaan dari Kementerian Pertahanan (1960) dan Satyalancana Karya tingkat II (1964).

(TribunnewsWiki/Sekar)

ARTIKEL POPULER:

Baca: Profil Adnan Kapau Gani - Pahlawan Nasional

Baca: Profil Kapitan Pattimura - Pahlawan Nasional Pejuang Kemerdekaan

Baca: Profil Frans Kaisiepo - Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Indonesia

TONTON JUGA:

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: TribunnewsWiki

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved