Ratusan Ribu Yahudi Ultra-Ortodoks Ricuh Tolak Wajib Militer, Seorang Remaja Tewas di Yerusalem

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Sekira 200.000 warga Yahudi ultra-Ortodoks dilaporkan memenuhi jalanan Yerusalem pada Kamis (30/10/2025).

Mereka menggelar aksi besar-besaran menentang kebijakan wajib militer yang menghapus pengecualian bagi siswa sekolah agama atau yeshiva.

Demonstrasi yang dijuluki “pawai sejuta” itu melumpuhkan aktivitas di Yerusalem Barat dan berujung bentrokan dengan aparat keamanan. 

Laporan media The Times of Israel melaporkan jika bentrokan pecah setelah doa massal berakhir ketika sekelompok pemuda menolak membubarkan diri.

Baca: Sembunyi Berbulan-bulan, Pejuang Palestina Gempur Pasukan IDF yang Hendak Robohkan Terowongan Gaza

Polisi melaporkan seorang remaja berusia 20 tahun tewas setelah terjatuh dari bangunan di dekat lokasi demonstrasi.

Protes ini merupakan respons terhadap tindakan keras pemerintah yang mulai mengirimkan surat wajib militer kepada ribuan pria ultra-Ortodoks. 

Banyak di antara mereka yang menolak kemudian ditangkap.

Sebelumnya, perselisihan soal wajib militer memang telah lama memecah masyarakat Israel.

Baca: Hamas Desak Global: Eskalasi Israel di Tepi Barat Harus Ditolak, Pembangunan 1.973 Permukiman Bahaya

Banyak warga Israel menilai kelompok ini tidak ikut memikul tanggung jawab dalam konflik berkepanjangan di Gaza, Lebanon, dan Iran.

Militer Israel (IDF) menyebut kebijakan wajib militer baru diperlukan karena meningkatnya kebutuhan pasukan sejak perang Gaza pecah pada Oktober 2023.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ratusan Ribu Yahudi Ultra-Ortodoks Turun ke Jalan di Yerusalem Tolak Wajib Militer, 1 Tewas