Terkini Nasional
Reza Indragiri Kecam Polisi! Tolak Dampingi Bos Rental Korban Penembakan karena Harus Sesuai SOP
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM — Respons polisi yang menolak aduan pemilik bos rental korban penembakan demi mengejar terduga pelaku penggelapan mobil, disorot pengamat kriminal, Reza Indragiri Amriel.
Reza menilai tindakan polisi justru dinilai malah menghambat kerja-kerja kepolisian dalam menangani setiap laporan jika berpaku dengan Standar Operasional Prosedural (SOP).
"SOP yang diterapkan secara absurd semacam itu justru tidak membantu kerja kepolisian, tapi menghambat kerja kepolisian sehingga pada akhirnya munculah kesan, penilaian bahwa polisi tidak begitu jitu dalam menakar resiko kebahayaan yang dialami masyarakat," ujar Reza seperti dikuti dari Youtube Diskursus Net yang tayang pada Jumat (3/1/2025).
Ia memberi contoh sebuah kasus rudapaksa.
Bagaimana polisi bisa bertindak cepat mencegah terjadinya rudapaksa jika korban harus ke kantor polisi untuk membuat BAP terlebih dahulu.
"Polisi tidak cukup cakap, antenanya tidak cukup sensitif untuk sekali lagi menangkap adanya sinyal-sinyal bahaya yang membutuhkan respons secepat mungkin tapi malah menggunakan pendekatan yang sangat prosedural dan justru kontraproduktif," jelasnya.
Dalam situasi genting yang dapat mengakibatkan korban jiwa, polisi seharusnya tidak terlalu banyak pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan.
Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantah tuduhan bahwa pihaknya menolak permintaan pendampingan dari korban.
Pihaknya tidak mau gegabah karena menyangkut keselamatan anggota dan juga korban yang minta pendampingan. "Itu narasi bahwa menolak pendampingan itu tidak benar.
Yang ada itu kami tidak mau gegabah untuk mendampingi hal itu," jelas Asep kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.
Asep menyebut korban datang ke Polsek Cinangka sekitar pukul 01.00 WIB dan mengaku sebagai leasing yang hendak mengejar mobil.
Petugas kemudian meminta dokumen atau surat-surat kendaraan yang hendak dikejar, namun korban tidak dapat menunjukkan dokumen tersebut.
"Dia kan minta didampingi, tapi kami juga punya kewajiban untuk menanyakan dokumen kendaraan. Kemudian hal ihwalnya seperti apa, ya kan?" katanya lagi.
Asep menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak pendampingan, melainkan hanya menjalankan prosedur operasional standar (SOP) dengan meminta dokumen kendaraan.
Korban sempat mengaku akan mengambil surat, tetapi tidak kunjung kembali.
Tak lama kemudian, Asep mendengar kabar mengenai penembakan di rest area Balaraja.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta
Editor Video : Ignatius Agustha
#tribunjakarta #beritaterkini #beritapopuler #viraldimediasosial #rentalmobil #armi #penembakan #oknumtni #bosrentalmobil #tangerang #tangerangkabupaten #viralvideo #cilegon #tni #tnial
Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan
Sumber: TribunJakarta
Nasional
Reza Pertanyakan 4 Hal hingga Sebut Kasus Vina Belum Selesai, Singgung Komisi III DPR & Mabes Polri
Jumat, 28 Februari 2025
Nasi
Kinerja Timsus Kapolri Disorot, Dinilai Sebabkan Ditolaknya PK Terpidana Kasus Vina Gegara Ini
Rabu, 19 Februari 2025
Nasional
Merasa Janggal, Anak Bos Rental Ungkap Keanehan saat Rekonstruksi Penambakan, Wajah Pelaku Misteri
Rabu, 15 Januari 2025
Nasional
Emosi Meledak, Ini Ucapan Anak Bos Rental saat Pertama Kali Bertemu Oknum TNI AL yang Bunuh Ayahnya
Sabtu, 11 Januari 2025
Tribunnews Update
Dikenai Sanksi! Ini Kesalahan Kapolsek Cinangka di Kasus Penembakan Bos Rental yang Menyeret TNI AL
Rabu, 8 Januari 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.