Militer Iran Siaga Tinggi saat Trump Kunjungi Arab Saudi, Tegas Tolak Pergantian Nama Teluk Persia

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Arab Saudi mendapat sorotan dari banyak negara, termasuk Iran.

Namun, Iran justru menempatkan pasukannya dalam keadaan siaga tinggi karena khawatir Trump akan mengubah nama Teluk Persia menjadi Teluk Arab secara resmi.

Dikutip dari Jerusalem Post, Komandan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Jenderal Mohammad Bagheri menegaskan bahwa militernya siap menghadapi segala ancaman.

Pernyataan itu disampaikan saat Bahgeri mengunjungi pasukan di Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman pada Selasa (13/5/2025).

Baca: Amerika Serikat Janji Tak akan Ikut Campur Konflik India dan Pakistan: Bukan Urusan Kami

Bagi Iran, perairan tersebut sangat penting karena lokasinya yang strategis di selatan.

Oleh karena itu, Bagheri menekankan perlunya penilaian di Teluk Persia dan sekitarnya.

Ia memperingatkan bahwa militer Iran siap bertempur jika ada musuh yang berani mengusik perairan tersebut.

"Angkatan Bersenjata kami dalam kondisi siap sepenuhnya untuk menghadapi situasi apa pun," ujar Bagheri.

Sementara itu, Trump disambut hangat oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman.

Baca: Iran Memperingatkan Musuh: Masih Punya Banyak Cadangan Senjata untuk Balas Serangan Amerika & Israel

Kunjungannya ke Riyadh untuk menghadiri Forum Investasi AS-Arab Saudi.

Sebuah sumber mengatakan, Trump akan menawarkan  Arab Saudi paket senjata senilai lebih dari $100 miliar, termasuk pesawat angkut C-130.

Presiden AS sebelumnya juga membuat heboh karena akan mengubah nama Teluk Persia menjadi Teluk Arab.

Pejabat Washington menyebut, pergantian nama itu diperkirakan terjadi saat Trump mengunjungi Saudi.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di jpost.com

Program: Tribunnews Update
Host: Agung Tri Laksono
Editor: Muhammad Taufiq Rahman Setyawan
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

#iran #trump #arab