Mata Lokal Memilih
TPN Ganjar-Mahfud Rasakan Tanda-tanda "New Orde Baru": Jangan Sampai Kebebasan Berpendapat Dibungkam
TRIBUN-VIDEO.COM - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ammarsjah Purba mengaku prihatin jika ada kandidat bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) menggunakan segala cara untuk memenangkan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres).
Menurutnya, tanda-tanda orde baru muncul kembali jika ada pihak yang menggunakan segala cara tersebut.
Awalnya, Ammarsjah mengaku merasakan represi orde baru pada tahun 1989.
Kala itu, ibunya pernah diancam aparat karena dirinya mengikuti organisasi di kampus.
Kejadian serupa, menurut Ammarsjah, kini dialami keluarga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang.
Diketahui, orangtua Melki diintimidasi aparat karena sang anak mengkritik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia pencalonan presiden dan wakil presiden.
Hal itu diungkapklan oleh Ammarsjah dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).
Ia lantas mengatakan, tak ingin demokrasi Indonesia kembali ke masa orde baru, yakni kebebasan berpendapat dibungkam.
Ketua Dewan Pengarah Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) ini menegaskan bahwa apa yang disampaikannya bukan karena mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.
Namun, ia menilai masalah yang ada belakangan terkait Konstitusi dan demokrasi semestinya menjadi perhatian semua pihak.
Sebagai informasi, dinamika politik kian terasa jelang Pilpres 2024. Dimulai dari rentetan peristiwa Konstitusi hingga munculnya dugaan penggunaan alat negara untuk memenangkan kandidat tertentu.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta aparatur sipil negara (ASN) untuk netral di Pemilu 2024.
Bahkan, Jokowi mengumpulkan ratusan Penjabat (Pj) Kepala Daerah di Istana Merdeka pada 30 Oktober 2023. Ia memberikan arahan untuk netral.
Namun, terbaru Jokowi melempar kode saat memberikan sambutan pada acara Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang digelar di Jakarta Timur pada Selasa (7/11/2023).
Jokowi mengatakan, Indonesia butuh pemimpin nasional yang kuat untuk menghadapi tantangan global yang salah satunya adalah ketidakpastian kondisi ekonomi dunia.
Kemudian, tiba-tiba, Kepala Negara menyinggung soal pencak silat dan nama Prabowo Subianto.
Presiden menyinggung perihal penampilan teatrikal pencak silat yang ditampilkan saat pembukaan Rakernas.
Ia memuji penampilan tersebut dan mengatakan bahwa Prabowo Subianto merupakan Ketua Umum IPSI. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ketika TPN Ganjar-Mahfud Singgung soal Tanda-Tanda "New Orde Baru"...
Host: Firda Ananda
VP: Latif Ghufron
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Kompas.com
Local Experience
Inilah Sejarah yang Jadi Cikal Bakal Penetapan Dwifungsi ABRI, "Jalan Tengah" Fungsi ABRI
Jumat, 18 April 2025
Kilas Peristiwa
Kilas Peristiwa: Dwifungsi ABRI era Orde Baru saat TNI 'Jajah' Kursi Pemerintahan, Kini Hidup Lagi?
Kamis, 20 Maret 2025
Nasional
Sempat Menolak RUU TNI, Megawati Kini Beri Pesan agar Tak Hidupkan Lagi 'Orde Baru'
Rabu, 19 Maret 2025
Tribunnews Update
Sempat Terang-terangan Menolak RUU TNI, Megawati Kini Beri Pesan agar Tak Hidupkan Lagi 'Orde Baru'
Rabu, 19 Maret 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Pelantikan Soeharto Jadi Pejabat Presiden 12 Maret 1967, Jadi Momen Dimulainya Orde Baru
Rabu, 12 Maret 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.