Kamis, 15 Mei 2025

LIVE UPDATE

Medvedev Beberkan Pemberontakan Wagner Kudeta Kekuasaan, Sudah Dipikirkan Matang dan Terencana

Minggu, 25 Juni 2023 14:52 WIB
Sumber Lain

TRIBUN-VIDEO.COM - Pemberontakan Wagner di Rusia telah menyita perhatian banyak kalangan.

Termasuk  Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.

Ia menyebut tujuan pemberontakan Wagner untuk mengambil alih kekuasaan yang sebelumn ya sudah dipikirkan matang dan terencana.

Dikutip dari tass.com pada Minggu (25/6/2023),  Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengendus adanya kudeta kekuasaan di Rusia.

"Jelas bahwa ini adalah operasi yang dipikirkan dengan matang dan terencana yang bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan di negara ini," katanya kepada wartawan.

Ia berujar kudeta itu sudah  dipikirkan dengan matang dan terorganisir.

Medvedev mengatakan hal itu tampak adanya tingkat kesiapan rencana yang tinggi.

Baca: Buntut Gejolak Bentrokan Wagner vs Rusia, KBRI Keluarkan Peringatan untuk WNI Sekitar Area Konflik

Ada pula koordinasi tindakan yang profesional.

Selain itu, terdapat manajemen kualitas pergerakan pasukan.

Secara terpisah, ia menyebutkan potensi konsekuensi buruk dari pemberontakan tersebut.

Pihaknya sangat menyadari konsekuensi dari kudeta di negara berkekuatan nuklir terbesar.

Dalam sejarah umat manusia, tidak pernah ada situasi di mana gudang senjata nuklir terbesar dikendalikan oleh bandit.

Krisis seperti itu jelas tidak akan terbatas pada satu negara.

Dunia akan dibawa ke ambang kehancuran.

"Kami sangat menyadari konsekuensi dari kudeta di negara berkekuatan nuklir terbesar. Dalam sejarah umat manusia, tidak pernah ada situasi di mana gudang senjata nuklir terbesar dikendalikan oleh bandit. Krisis seperti itu jelas tidak akan terbatas pada satu negara. Dunia akan dibawa ke ambang kehancuran," Medvedev mengingatkan.

Ia mengaskan, pihaknya tidak akan membiarkan peristiwa seperti itu terjadi.

Baca: Moskwa Diserbu Wagner, Kremlin Bantah Presiden Putin Melarikan Diri Pakai Pesawat: Masih di Istana

Menurutnya tidak peduli seberapa kuat para penjahat gila dan pengikut mereka.

"Kami tidak akan membiarkan kejadian seperti itu terjadi. Tidak peduli seberapa kuat para penjahat gila dan pengikut mereka mungkin ingin melihat hal itu terwujud," pungkas wakil ketua Dewan Keamanan tersebut.

Sementara itu, Vladimir Putin menegaskan perang saudara tidak akan dibiarkan terjadi pada Sabtu kemarin.

Putin mengatakan bahwa peristiwa yang sedang berlangsung adalah pengkhianatan terhadap negara dan rakyatnya.

Rusia akan mempertahankan diri dari pengkhianatan internal.

"Kami akan membela rakyat kami dan negara kami dari ancaman apa pun, termasuk pengkhianatan internal," ujarnya.

Ia menegaskan, ambisi tanpa batas dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan dan pengkhianatan terhadap negara dan rakyat.

"Apa yang telah kami hadapi bisa disebut pengkhianatan. Ambisi tanpa batas dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan dan pengkhianatan terhadap negara dan rakyatnya," tegasnya.

Putin bersumpah akan melakukan segalanya untuk mempertahankan tatanan konstitusional Rusia.

Presiden Rusia itu menggambarkan upaya kudeta kepala PMC Wagner Yevgeny Prigozhin sebagai pengkhianatan terhadap Rusia dan pejuang Wagner sendiri.

Baca: Terungkap Alasan Grup Wagner Membelot dari Rusia & Berbondong-bondong Konvoi Menuju Moskow

Seperti yang diketahui, pemberontak dari grup Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin tengah menuju Moskow untuk melakukan penyerangan.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia membantah telah menyerang kamp tentara bayaran Wagner sebagai tanggapan atas pernyataan Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, pada Sabtu (24/6/2023).

Yevgeny Prigozhin menyerukan pemberontakan bersenjata terhadap Kementerian Pertahanan Rusia untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Ia berjanji akan memblokade Kota Rostov-on-Don (Distrik militer Rusia) dan pindah ke Moskow.

Hal ini jika Sergei Shoigu dan Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, tidak bertemu dengannya di Kota Rostov-on-Don.

Kremlin menanggapi ancaman itu dengan meningkatkan keamanan di Kota Moskow dan Rostov-on-Don.

Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Rusia (FSB) mengatakan akan menangkap Yevgeny Prigozhin untuk mengadilinya atas seruan pemberontakan bersenjata.

FSB mendesak tentara kontrak Wagner untuk menangkap Prigozhin dan menolak untuk mengikuti "perintah kriminal dan pengkhianatannya".

Diketahui sebelumnya, hubungan pasukan militer Rusia dengan tentara bayaran Grup Wagner besutan Yevgeny Prigozhin renggang dan pecah.

Yevgeny Prigozhin menuding tentara Vladimir Putin berkhianat.

Ia menyebut pasukan Rusia menembaki sebuah kamp yang sedang dihuni oleh anggota Wagner.

Sebuah video disebarkan yang dimaksudkan untuk menunjukkan akibat dari "serangan rudal" di kamp Wagner di hutan di suatu tempat.

Menurut video itu, banyak pasukan Wagner yang tewas.

Saksi mata menerangkan, serangan itu datang dari belakang, yaitu dari pasukan Kementerian Pertahanan Rusia.

Prigozhin menjelaskan, ia akan menanggapi kekejaman ini.

(Tribun-Video.com/ tass.com)

Artikel ini telah tayang di tass.com dengan judul Mutiny in Russia aiming to take over power - Medvedev

# Dmitry Medvedev # Rusia # Wagner

Editor: Unzila AlifitriNabila
Videografer: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Sumber Lain

Tags
   #Rusia   #Dmitry Medvedev

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved