Rabu, 14 Mei 2025

LIVE UPDATE MANCANEGARA

Kerahkan 1.000 Tentara, Kementerian Pertahanan Inggris Sebut Sistem Pelatihan Militer Rusia Kacau

Minggu, 26 Maret 2023 13:55 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Invasi Rusia terhadap Ukraina telah sangat mengacaukan sistem pelatihan militer Rusia, di mana instruktur banyak yang telah dikerahkan di Ukraina, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.

Dalam sebuah unggahan di Twitter pada Jumat, kementerian itu mengatakan Rusia kemungkinan besar telah mengerahkan kembali sedikitnya 1.000 tentara yang telah dilatih di pusat pelatihan Obuz-Lesnovsky di barat daya Belarus.

Menurut pembaruan data intelijen Inggris, Rusia kemungkinan besar tidak membongkar kamp pelatihan tersebut.

Ini menunjukkan bahwa Rusia sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan program pelatihan di bawah militer Belarus yang jauh lebih sedikit pengalamannya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, militer siap melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia.

Tetapi mereka memerlukan bantuan dari negara-negara tetangga Eropanya.

Baca: Pasukan Garis Depan Kekurangan Amunisi, Zelensky Nyatakan Ukraina Belum Siap untuk Aksi Ofensif

Hal itu dikatakan Zelensky saat memperingatkan para pemimpin Eropa pada Kamis (23/3/2023).

Dalam pidatonya, Zelensky mendesak para pemimpin untuk memperluas dan mempercepat pengiriman senjata dan amunisi ke Ukraina.

Adapun desakan itu untuk digunakan dalam kampanyenya melawan invasi Rusia.

Para pemimpin Eropa menandatangani kesepakatan bernilai 2 miliar dollar AS hari Kamis, yang telah didukung sebelumnya oleh para menteri luar negeri dan menteri pertahanan Uni Eropa.

Kesepakatan itu menyerukan pengiriman amunisi dari cadangan yang ada dan agar negara-negara Uni Eropa bekerja sama untuk melakukan pemesanan amunisi baru.

Dengan terhentinya upaya Rusia untuk merebut Bakhmut, serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu itu akan dimulai segera menurut panglima pasukan darat Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrsky. 

Syrsky menulis di Telegram bahwa Kelompok Wagner, pasukan tentara bayaran Rusia yang sering merekrut narapidana dari penjara, kehilangan cukup banyak kekuatan dan kehabisan tenaga dalam upaya merebut Bakhmut.

Baca: Jalin Hubungan Ekonomi & Diplomatik yang Erat, Petinggi Uni Eropa Sebut China-Rusia Punya Batasan

etelah mempertimbangkan penarikan pasukan di kota di bagian timur itu, Ukraina akan mempertahankan pasukannya di sana, sambil mengirimkan bala bantuan.

Syrsky adalah salah satu komandan utama di balik strategi Ukraina tahun lalu pada pekan-pekan pertama prang yang berhasil menghalau serangan Rusia terhadap ibu kota Kyiv, dan memukul mundur pasukan Moskow hingga paruh kedua tahun 2022.

Rabu (22/3/2023), Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Ukraina telah meluncurkan serangan balasan lokal di sebelah barat Bakhmut yang kemungkinan besar untuk mengurangi tekanan terhadap jalur utama yang digunakan untuk memasok pasukan Kyiv di dalam kota itu.

Kementerian mengatakan masih ada ancaman bahwa pasukan Ukraina di Bakhmut dapat dikepung.

Namun, ada kemungkinan realistis juga serangan Rusia terhadap kota itu kehilangan momentumnya yang terbatas. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Perang di Ukraina, Sistem Pelatihan Militer Rusia Kacau Balau"

# Tentara # pelatihan militer # Rusia # perang # Ukraina

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Videografer: Dyah Ayu Ambarwati
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Kompas.com

Tags
   #Tentara   #pelatihan militer   #Rusia   #perang   #Ukraina

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved