Kamis, 15 Mei 2025

LIVE UPDATE

Polisi Temukan Serbuk dalam Kendi saat Lakukan Geledah Kembali Rumah Terduga Teroris di Sleman

Selasa, 24 Januari 2023 13:16 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Densus 88 kembali menggeledah rumah terduga teroris AW di Jogopaten, Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (23/1/2023) sore.

Hasil penggeledahan tersebut, polisi menemukan serbuk dalam wadah menyerupai kendi yang disimpan di kamar terduga teroris.

"Barusan dilakukan tambahan pencarian barang bukti, dan tadi ditemukan lagi. Semacam serbuk di dalam (wadah) kayak bejana. Kayak kendi lah. Ditemukan di dalam kamar (terduga)," kata Dukuh Jetis Jogopaten, Agus Suwardana, Senin (23/1/2023).

Menurutnya, ada sembilan petugas yang melakukan penggeledahan di rumah terduga.

Petugas tersebut berasal dari Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng dan INAFIS Polda DIY.

Ia bersama Ketua RT setempat dan penghuni rumah yang diwakili adik AW diminta menyaksikan penggeledahan tersebut.

Baca: Terduga Teroris di Sleman Ternyata Terpapar Paham ISIS di Lapas saat Jalani Hukuman Kasus Narkoba

Penggeledahan menyasar pada beberapa tempat yaitu di kamar AW dan bagian belakang rumah.

Di bagian belakang negatif, petugas tidak menemukan apa-apa.

Tapi di kamar AW petugas kembali menemukan serbuk yang disimpan di dalam wadah serupa kendi.

Selain itu, petugas juga menemukan semacam swab residu yang digunakan untuk mendeteksi apakah serbuk tersebut bahan peledak atau bukan.

Swab tersebut tersimpan dalam amplop.

Menurutnya, penggeledahan tersebut berlangsung selama 45 menit.

Dimulai dari pukul 14.00 dan berakhir pada 14.45 WIB.

Meski menemukan serbuk namun, kata Agus, polisi tidak langsung membawa serbuk tersebut.

Petugas hanya membawa sampelnya saja.

"Hanya sampelnya saja yang dibawa. Serbuknya masih ada (di dalam kamar terduga). Saya suruh mengamankan, karena itu sangat bahaya," tutur Agus.

Lebih lanjut, Agus menilai atas insiden penangkapan terduga teroris di wilayahnya ini, masyarakat akan menyikapi dengan bijaksana.

AW, yang merupakan warganya itu dinilai hanya tergiur oleh ajaran yang melenceng dan tidak tepat.

Pihaknya mengaku tetap welcome atau akan menerima AW, seandainya nanti telah selesai menjalani proses hukumnya.

Tentu dengan dilakukan pembinaan.

Terhadap keluarga terduga pun, Ia mengaku masyarakat tetap terbuka dan tidak mengucilkan.

"Keluarga (terduga) ndak, ndak dikucilkan. Kita interaksi biasa. Tidak ada pengecualian," kata dia.

Diketahui sebelumnya, adik AW, US mengaku kaget ketika mendapatkan kabar dari ketua RT bahwa kakaknya ditangkap polisi.

Saat itu, yang Ia khawatirkan hanya satu, yaitu kesehatan sang Ibu yang sudah tua dan sakit.

Di samping itu, Ia juga khawatir penangkapan kakaknya sebagai terduga teroris, akan berdampak sosial di masyarakat.

Baca: Terduga Teroris yang Ditangkap di Sleman Ternyata Niat Lakukan Teror Menggunakan Bahan Peledak

Ia takut keluarganya dikucilkan.

Padahal, kata US, apa yang dilakukan AW menyangkut pribadi.

Pihak keluarga tidak tahu menahu.

US pun berharap agar sang Kakak bisa berubah.

"Harapan saya buat mas AW. Berubahlah. Jangan tertutup atau gimana. Dia itu kan ya seperti biasa (pada umumnya), tapi kita ndak tau yang di dalamnya apa saja, kita gak tau. (Harapan saya) Terbuka. Kemudian mengingat ibu, kondisi ibu," kata dia.

US menceritakan, kakaknya yang berprofesi ojek online (Ojol) selama ini dikenal beraktivitas normal seperti masyarakat pada umumnya.

Pihak Keluarga mengaku kaget dengan kabar penangkapan tersebut.

"(Pas kejadian). Saya kerja. Jam 6 masuk kerja. Pulang jam 5. Saya pulang dikabari sama Pak RT, saya kaget. Ndak tau, ada kejadian seperti itu," katanya.

AW diketahui memiliki dua adik.

US merupakan adik kedua atau yang terakhir.

Ia menyampaikan, pihak keluarga tidak tahu menahu dengan barang bukti yang diamankan pihak Kepolisian dari dalam rumahnya.

Sebab, di dalam rumah, AW memiliki kamar sendiri yang berada di bagian depan, dan anggota keluarga jarang ada yang masuk ke dalam kamar tersebut.

Menurut US, kehidupan AW dalam keseharian biasa, selayaknya masyarakat pada umumnya.

Jika ada orang meninggal, ia datang melayat.

Jika ada acara kenduren pun juga datang.

Bahkan kadang juga ikut kerjabakti di kampungnya.

Meksipun tidak selalu bisa ikut kegiatan karena harus mencukupi kebutuhan dengan bekerja menjadi driver ojek online.

Tiap pagi, aktifitas AW mencari nafkah dengan menjadi driver ojek online.

Kadang dapat penumpang, kadangkala hingga siang juga tidak dapat.

Untuk kebutuhan sehari-hari di rumah, Ia dan AW mencukupinya secara bergantian.

"Untuk kebutuhan sehari-hari kita gantian. Misalnya, beli listrik. Nanti kalau saya ada, ya saya. Dan mas saya ada, ya Mas saya, karena kan ngojek gak tentu," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Temukan Serbuk dalam Kendi di Kamar Terduga Teroris di Sleman

# terduga teroris # Kabupaten Sleman # Polda Jateng # Polda DIY

Editor: Aprilia Saraswati
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved