Terkini Nasional
Respons Petani Tembakau di Lombok Timur Soal Proyek KIHT: Perjelas Dampak dan Tujuannya
TRIBUN-VIDEO.COM, LOMBOK TIMUR - Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Pasar Lama Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur sedang berlangsung.
Akademisi, DPRD, hingga petani ramai-ramai melayangkan kritik proyek sentra tembakau yang dibangun Pemkab Lombok Timur ini.
Kepala Desa Borok Toyang Ahyar Rosidi secara tegas menilai proyek KIHT di Paok Motong itu keliru dan perlu dikaji ulang.
"Walaupun kita di desa Borok Toyang mayoritas masyarakatnya penghasil tembakau, namun sampai dengan detik ini belum jelas yang dimaksud KIHT tersebut," sebutnya.
Ahyar mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi arah proyek ambisius KIHT ini.
Baca: Siap-siap Harga Rokok Meroket! Pemerintah Naikkan Lagi Cukai Tembakau 10 Persen pada 2023 dan 2024
Apakah akan menjadi industri atau sebagai lokasi jual beli tembakau semata.
"Jikalau memang dijadikan tempat kawasan industri besar, saya rasa tempatnya tidak cocok dan itu akan menjadi persoalan di kemudian harinya," ungkapnya.
Ahyar sebagai petani tembakau mengaku pernah merupakan petani tembakau yang pernah mengikuti studi banding ke Kudus.
Sentra industri tembakau di Jawa Tengah itu adalah referensi pengembangan KIHT di Lombok Timur.
"Itu dari programnya Djarum, saya melihat proyek KIHT di sini jauh berbeda dengan yang di sana, terutama limbah dari KIHT itu ada di tempat yang terpisah," ungkapnya.
"Dari awal pembuatan rokok, dari bagaimana trashing-nya, brand-nya, kami pernah ke sana, dua kali kami ke Kudus diajak oleh Djarum, di mana semua tempatnya terpisah," sambungnya.
Terlebih lagi pembangunan KIHT dinilainya juga membutuhkan biaya yang sangat besar dan jika berhasil akan menjadi satu hal yang luar biasa ke depannya.
Namun, sambung Ahyar, perlu dipikirkan masalahnya jangan sampai setelah berjalan nantinya akan ada keluhan dari masyarakat yang lain.
Baca: Keterangan Pers Menteri Keuangan Mengenai Kebijakan Cukai Tembakau, Istana Bogor
"Nah itu, saya rasa coba dikaji ulang dulu, jangan hanya menghabiskan dana DBHCHT-nya di sana. Walaupun saat ini pembangunannya sendiri bisa dikatakan sudah 20 persen berdiri. Namun jangan hanya mendengarkan pemangku kebijakan oleh orang yang tidak sama pemikirannya dengan pelaku," ingatnya.
Menurut Ahyar, yang paling utama ditekankannya bagi pemerintah terkait KIHT ini adalah sosialisasi, baik bagi petani, begitupun dengan para pengusaha tembakau.
Hingga nanti KIHT ini jelas arahnya, apakah akan digunakan pabrik, blend, trashing atau kemungkinan hanya sebagai tempat pembelian.
"Ini kan belum sepenuhnya sampai sosialisasinya ke desa-desa yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Sedang Desa Borok Toyang sendiri yang sudah bermitra dengan Djarum dan 99 persen masyarakatnya petani tembakau belum mendapatkan sosialisasi," demikian Ahyar.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Respons Petani Tembakau di Lombok Timur Soal Proyek KIHT: Perjelas Dampak dan Tujuannya
# Tembakau # Proyek # Lombok Timur # KIHT
Video Production: Lalu Yusuf Wibisono
Sumber: Tribun Lombok
Live Update
TGB Bungkam saat Kembali Diperiksa Kejaksaan Tinggi Terkait Dugaan Korupsi NTB Convention Center
7 hari lalu
Regional
CCTV Ungkap Pelaku pembuangan Bayi di Puskesmas Selong Lombok Timur yang Tenyata Pelajar SMA
Minggu, 4 Mei 2025
Regional
Dukung Swasembada Pangan bareng Petani, Pemkab TTS Panen Raya Padi di Desa Oebobo Batu Putih
Selasa, 29 April 2025
Live Update
Ricuh Aksi Dukung 3 Petani di PN Bondowoso, Diwarnai Lempar Botol, Pemukulan, hingga Saling Dorong
Selasa, 29 April 2025
To The Point
Kisah Mbah Tupon Petani di Bantul Berjuang Melawan Mafia Tanah, Terancam Kehilangan Tanahnya Sendiri
Senin, 28 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.