Kamis, 15 Mei 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Tetap Bertahan, Abaikan Ultimatum Rusia untuk Menyerahkan Severodonetsk

Jumat, 17 Juni 2022 09:27 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Ukraina mengabaikan ultimatum Rusia untuk menyerahkan kota Severodonetsk yang tengah menjadi sasaran perang.

Kekhawatiran tumbuh atas nasib ratusan warga sipil yang terperangkap di pabrik kimia Azot Severodonetsk.

Dilansir The Guardian, Rusia memerintahkan pasukan Ukraina sehari sebelumnya untuk menghentikan "perlawanan yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata" mulai Rabu pagi (15/6/2022).

Peringatan itu dikeluarkan saat Moskow telah menguasai 80 % Severodonetsk, sebuah kota yang telah menjadi titik fokus kemajuan Rusia di timur negara itu.

Moskow sebut Ukraina ganggu rencana pembukaan koridor kemanusiaan

Di hari yang sama, Moskow juga menuduh Ukraina mengganggu rencana untuk membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk meninggalkan daerah itu.

Evakuasi direncanakan untuk membawa warga sipil dari pabrik Azot ke Svatove, sebuah kota di utara Severodonetsk yang dikendalikan oleh pasukan pro-Rusia.

Sementara, Ukraina belum secara terbuka mengomentari proposal Moskow.

Warga sipil berlindung di bunker bawah tanah

Baca: Update Hari ke-112, China Yakinkan Putin Dukung Rusia, AS Pasok Senjata ke Ukraina Capai 1 M USD

Dalam briefing intelijen terbaru, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan elemen angkatan bersenjata Ukraina serta beberapa ratus warga sipil berlindung di bunker bawah tanah di pabrik Azot.

Ukraina belum secara terbuka mengakui bahwa anggota angkatan bersenjatanya berlindung di sana, dan tidak mungkin untuk memverifikasi klaim tersebut.

Rusia terus memperoleh keuntungan di Severodonetsk, kota kunci dalam upaya Rusia untuk menguasai penuh wilayah Luhansk timur.

Wali Kota Severodonetsk, Oleksandr Stryuk, mengatakan kepada televisi Ukraina pada Rabu sore (15/6/2022) bahwa pasukan Rusia berusaha "mendorong ke arah pusat kota".

“Ini adalah situasi yang sedang berlangsung dengan keberhasilan parsial dan kemunduran taktis,” kata Stryuk.

Evakuasi tetap berjalan meski jembatan penghubung hancur

Sementara itu, Gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Haidai menulis di Facebook bahwa 75 orang telah dievakuasi dari Severodonetsk, meskipun tiga jembatan yang menuju ke luar kota hancur .

“Evakuasi sangat sulit karena tembakan tidak surut. Petugas kepolisian dan relawan berhasil mengevakuasi 75 orang, dan semuanya selamat,” katanya.

Baca: Hubungi Putin Lewat Telepon untuk Kedua Kalinya, Xi Jinping Tegaskan Dukungan China untuk Rusia

“Kami tidak akan berhenti, selama ada kesempatan untuk mengevakuasi orang," tegasnya.

Ribuan warga sipil terjebak di Severodonetsk

Dikutip The Guardian dalam pembaruan invasi Rusia ke Ukraina hari ke-113, Kamis (16/6/2022), ribuan warga sipil, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua, terjebak di Severodonetsk.

Pasokan makanan, air bersih, sanitasi, dan listrik semakin berkurang.

"Situasi mendesak sedang berkembang di bunker di bawah pabrik kimia Azot di kota itu," kata seorang juru bicara PBB.

Dikutip Al Jazeera, Gubernur Luhansk mengatakan sekitar 12.000 warga sipil tetap berada di kota.

Sekitar 500 warga sipil yang diyakini terperangkap bersama tentara di dalam Azot sedang bersiap untuk melarikan diri dari kota melalui kemungkinan koridor kemanusiaan .

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ukraina Abaikan Ultimatum Rusia untuk Menyerahkan Severodonetsk

Editor: Dimas HayyuAsa
Video Production: Dharma Aji Yudhaningrat
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Ukraina   #Rusia   #Severodonetsk

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved