Kamis, 15 Mei 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sanksi Energi Rusia Picu Inflasi Tinggi di Eropa hingga 7,5 Persen, Harga Barang-Barang Melambung!

Sabtu, 2 April 2022 21:58 WIB
Tribun Medan

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah negara di Eropa dilaporkan mengalami inflasi yang sangat tinggi pada Jumat (1/4/2022).

Harga barang-barang konsumen di Eropa yang menggunakan mata uang euro naik dengan tingkat tahunan 7,5 persen di akhir Maret.

Kondisi ini terjadi akibat sanksi energi yang dijatuhkan Rusia.

Angka inflasi terbaru ini meruntuhkan rekor tertinggi bulan lalu ketika mencapai 5,9 persen.

Rekor baru ini membawa inflasi ke level tertinggi sejak pencatatan untuk euro dimulai pada tahun 1997.

Melansir AP News, melonjaknya biaya energi adalah faktor utama yang mendorong inflasi di Eropa.

Harga energi melonjak 44,7 persen bulan lalu, naik dari 32 persen di Februari.

Melonjaknya harga minyak dan gas karena meningkatnya permintaan ekonomi yang baru pulih dari pandemi Covid-19.

Baca: Pecah Rekor! Eropa Dilanda Inflasi Tinggi 7,5%, Harga Barang Meroket Dipicu Sanksi Energi Rusia

Inflasi melonjak lebih tinggi setelah Rusia, produsen minyak dan gas utama, menginvasi Ukraina.

Peristiwa tersebut memunculkan kekhawatiran bahwa sanksi atas Rusia dan pembatasan ekspor dapat menghambat pasokan.

Seorang konsumen di sebuah pasar rakyat di Jerman, Andreas Langheim mengeluhkan biaya hidup menjadi lebih mahal.

"Saya bisa melihat efek kenaikan harga, terutama di pasar ini," kata Langheim, 62 tahun, sambil mengambil roti dari toko roti.

"Semuanya lebih mahal sekarang," imbuhnya.

Kondisi ini mendesak Bank Sentral Eropa untuk segera mengambil tindakan.

Bank berusaha menyeimbangkan rekor inflasi dengan ancaman bahwa perang bisa merugikan ekonomi yang sebelumnya sudah berada di bawah tekanan.

Di sisi lain, negara-negara yang tidak menggunakan euro seperti Inggris dan Norwegia memutuskan untuk menaikkan suku bunga.

Baca: Presiden Jokowi Khawatirkan Inflasi Komoditas Pangan, Harga Cabai dan Daging Sapi Naik Signifikan

Di zona euro, ada kenaikan harga untuk kategori pengeluaran lainnya di samping kebutuhan energi.

Biaya makanan, alkohol, dan tembakau naik 5 persen, dibandingkan dengan 4,2 persen di bulan sebelumnya.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menutup pasokan gas jika negara-negara lain tak mau membayar dengan rubel.

Putin sebelumnya telah menandatangani dekrit yang menegaskan negara pembeli gas harus membuka rekening rubel di bank Rusia sejak Jumat (1/4/2022).

Permintaan Putin ini dinilai sebagai aksi untuk meningkatkan nilai rubel, yang sempat terpukul oleh sanksi Barat. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sanksi Energi Rusia Picu Inflasi Tinggi di Eropa Hingga 7,5 Persen, Harga Barang-Barang Meroket!

# rusia # inflasi # eropa

Editor: winda rahmawati
Video Production: Danar Pamungkas Sugiyarto
Sumber: Tribun Medan

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved