Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Megapolitan

Warga Buat Polisi Tidur karena Resah Aksi Balap Liar tapi Diprotes Pesepeda, Berujung Dibongkar

Senin, 27 September 2021 17:15 WIB
TribunJakarta

TRIBUN-VIDEO.COM - Akhir usia polisi tidur yang dibangun warga di Jalan Raya Pulomas, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (26/9/2021).

Polisi tidur itu awalnya dibuat karena warga resah dengan aksi balap liar yang terjadi.

Bukan tanpa alasan akhirnya dibongkar, ternyata pembuatan polisi tidur di Jalan Raya Pulomas, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur disebut tak berkoordinasi dengan aparat terkait.

Dilansir dari Kompas.com, polisi tidur yang berjumlah tiga garis dengan ketebalan sekitar 7-8 sentimeter tersebut dinilai membahayakan pengguna jalan.

Kepala Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Bernhard L. Tobing mengatakan, polisi tidur baru dibuat beberapa hari terakhir.

Baca: Imbas Viralnya Polisi Tidur Tak Lazim di Lampar Boyolali, Pemerintah Gelar Mediasi Antar Warga Desa

Polisi tidur itu juga dinilai tak sesuai spek teknis yang diizinkan.

“Penambahannya itu polisi tidur tak ada koordinasi dengan kami. Artinya atas inisiatif warga menambah polisi tidur karena resah dengan balap liar,” ujar Bernhard.

Adapun pembuatan polisi tidur tak sesuai spek teknis.

Bernhard menyebutkan, ketebalan 9 mm sudah cukup untuk mengurangi aktivitas balap liar.

Awalnya di Jalan Pulomas sudah terpasang speed trap sekitar bulan Juni, atas perencanaan pembangunan lewat Musrembang.

Speed trap yang terpasang awalnya sesuai spek teknis, yakni dengan ketebalan sekitar 9 mm.

Kemudian warga menambah menjadi polisi tidur.

Benhard mengatakan, adanya polisi tidur memang sangat mengganggu dan membahayakan pengguna jalan.

Dirinya pun mengetahui adanya protes terkait polisi tidur dari komunitas sepeda.

“Saya baca berita di media sosial itu terganggu para pesepeda. Secara teknis speed trap itu 9 mm itu untuk hilangkan balap liar. Kalau untuk pesepeda itu enggak masalah,” tambah Benhard.

Baca: Viral Polisi Tidur di Boyolali yang Buat Mobil Susah Melewatinya, Ini Pengakuan Warga Sekitar

Sebelumnya, polisi tidur di Jalan Raya Pulomas dibongkar pada Minggu (26/9/2021) pagi.

Pembongkaran polisi tidur dilakukan karena keberadaannya terlalu tinggi dan membahayakan.

Sejumlah pesepeda juga juga memprotes keberadaan polisi tidur di Jakan Raya Pulomas.

Adapun pembongkaran dilakukan oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur, RT dan RW setempat, anggota kepolisian, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, dan PPSU.

Berdasarkan video yang beredar di medsos, sejumlah pesepeda tampak mengamati pembongkaran polisi tidur. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Warga Resah Aksi Balap Liar Tapi Diprotes Pesepeda, Polisi Tidur Setinggi 8 Cm di Pulomas Dibongkar

Baca berita terkait lainnya

Sumber: TribunJakarta

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved