Sabtu, 1 November 2025

Terkini Nasional

Janggal! Mahfud MD Pertanyakan Keputusan Jokowi yang Alihkan Kerjasama Whoosh dari Jepang ke China!

Jumat, 31 Oktober 2025 12:38 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

 

TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Menkopolhukam RI Mahfud MD menyoroti soal alih mitra kerja sama dari Jepang ke China dalam pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

Menurutnya, kerjasama dengan China lebih mahal. Bahkan, studi dari Deustche Welle mengungkap, negara yang melakukan kesepakatan dengan China harus memberikan agunan/jaminan.

Mahfud MD pun mempertanyakan, jaminan apa yang diberikan pemerintah Indonesia kepada China dalam kaitannya dengan proyek Whoosh.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM RI (Menkopolhukam) Mahfud MD menyoroti soal alih mitra kerja sama dari Jepang ke China dalam pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

Baca: DPR Murka Singgung Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial: Siapa yang Tanggung Jawab atas Kerugiannya?

Menurut Mahfud, peralihan kerjasama menjadi China yang mana nilai proyek Whoosh jadi lebih tinggi memancing kecurigaan publik.

"Dulu kok tiba-tiba pindah ke Cina? Dulu tidak dipersoalkan, harganya begitu tinggi kok mau saja? Jangan-jangan ini ada main? Kan gitu," kata Mahfud MD, dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube Forum Keadilan TV pada Kamis (31/10/2025).

Soal agunan atau jaminan inilah yang menjadi pertanyaan bagi Mahfud, jaminan apa yang diberikan pemerintah Indonesia kepada China dalam kaitannya dengan pembangunan proyek Whoosh.

Apalagi, menurut Mahfud, dokumen perjanjian maupun penghitungan proyek kereta cepat ini sulit diakses, padahal dokumen mengenai proyek Whoosh tidak termasuk rahasia negara.

Sulitnya akses dokumen ini dipertanyakan pula oleh para ahli yang sudah menyebut proyek itu tidak layak.

"Misalnya, seperti yang disebut Pak Agus Pambagio, Sri Lanka itu jaminannya kan pelabuhannya. Terus diambil China karena gagal bayar. Sekarang, pelabuhan internasionalnya menjadi pangkalan China," papar Mahfud.

Baca: Rocky Gerung Heran Menkeu Berubah Sikap soal Proyek Whoosh Era Jokowi: Koboi Akal Sehat Apa Cengeng?

"Nah, kita tidak tahu, apakah Indonesia memberi jaminan itu."

Mahfud MD lantas membenarkan, ada kemungkinan, akan ada sesuatu yang diambil oleh China dari pemerintah Indonesia kalau terjadi gagal bayar dalam utang proyek Whoosh.

Bahkan, jika terjadi gagal bayar, China juga bisa menganggap Indonesia melakukan wanprestasi (kondisi di mana salah satu pihak dalam suatu perjanjian gagal atau lalai memenuhi kewajibannya yang telah disepakati).

"Bahkan, kalau terjadi perubahan hukum yang signifikan, tertulis di situ [dalam perjanjian utang] China bisa menganggap Indonesia atau negara lain wanprestasi dan dianggap gagal bayar, lalu dilakukan tindakan sesuai dengan jaminan-jaminan itu," ujar Mahfud.

"Nah, ini yang merupakan hasil studi terhadap dokumen-dokumen ini."

Oleh karena itu, Mahfud MD menilai, salah satu hal paling penting dalam penyelidikan dugaan korupsi terkait proyek Whoosh adalah menyelidiki dokumen kesepakatan Indonesia dengan China.

Menurutnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mencari dokumen perjanjian kontrak antara Indonesia dengan China soal proyek tersebut.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Alihkan Kerjasama Whoosh dari Jepang ke China, Mahfud MD Pertanyakan Apa yang Jadi Jaminan?

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Ilham Bintang Anugerah
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved