DPR Murka Singgung Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial: Siapa yang Tanggung Jawab atas Kerugiannya?

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mempertanyakan klaim Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang menyebut proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh sebagai investasi sosial.

Jika demikian, Herman menanyakan siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas utang proyek Whoosh senilai Rp 116 triliun.

Dilansir dari Kompas.com, pernyataan itu disampaikan Herman Khaeron Kamis (30/10/2025).

“Kalau investasi sosial, lantas siapa yang bertanggung jawab atas kerugian KCIC dan konsorsium BUMN?” kata Herman saat dihubungi, Kamis (30/10).

“Sejak awal, proyek KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) ini adalah bisnis dan dikelola BUMN, bukan dikelola pemerintah,” sambungnya.

Baca: Presiden Prabowo Turun Tangan soal Utang Jumbo Kereta Cepat Whoosh, Menteri Didesak Cari Solusi

Terkini, Herman menyebut, Komisi VI akan membahas masalah utang Whoosh dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Selain itu, pihaknya turut mendukung pengusutan dugaan korupsi proyek Whoosh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika memang ditemukan dugaan mark up atau penggelembungan anggaran.

Baca: Istana Putar Otak Cari Skema Terbaik untuk Bayar Utang Bombastis Kereta Cepat Whoosh

Menurut Herman, dalam menangani masalah ini tak boleh tebah pilih.

Yakni, harus diusut dengan aturan hukum yang berlaku.

“Siapapun tidak boleh tebang pilih,” ujar Herman.

Sebelumnya, Jokowi menyebut Whoosh dibangun sebagai investasi sosial dan bukan untuk mengeruk laba.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Senin (27/10).

Jokowi memberikan pernyataan pembelaan dengan menyebut pembangunan dan operasional Whoosh dilakukan dari masalah kemacetan parah.

Khususnya, daerah Jabodetabek dan Bandung yang kerap macet selama 20 hingga 40 tahun terakhir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Anggota DPR: Kalau Whoosh Investasi Sosial, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kerugiannya?