Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara membagikan oralit kepada jamaah haji Indonesia yang baru tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, pada Minggu (4/5/2025).
Langkah ini dilakukan untuk mencegah dehidrasi akibat suhu panas ekstrem di Tanah Suci.
Tim medis yang terdiri dari dr. Jumiati Satrul dan dr. Magda Lusiana membagikan oralit kepada jamaah dari Kloter 8 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-08) yang baru tiba melalui jalur fast track.
Mereka menyasar terutama jamaah lanjut usia yang rentan mengalami kekurangan cairan tubuh.
Baca: Prabowo Ingin Bangun Kampung Haji di Makkah: Sudah Bicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi
"Oralit merupakan cairan yang mengandung air, gula, dan garam dengan takaran tepat. Fungsinya untuk mencegah dehidrasi, terutama pada lansia," ujar dr. Jumiati di Bandara Madinah.
Dokter spesialis penyakit dalam asal Sulawesi Selatan ini menjelaskan bahwa oralit memiliki beberapa manfaat penting bagi jamaah haji.
Pertama, oralit dapat menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat aktivitas fisik dan cuaca panas ekstrem.
"Oralit membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit tubuh yang hilang melalui keringat," tambahnya.
Manfaat kedua adalah mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan lemas, pusing, hingga tekanan darah menurun.
Baca: Ketiban Berkah Musim Haji, Pedagang Kain Ihram hingga Peci di Tangerang Capai Omzet Rp 3 Juta Sehari
"Oralit bekerja lebih efektif daripada air biasa karena mengandung rasio garam-gula yang ideal untuk penyerapan cepat," lanjutnya.
Manfaat ketiga, oralit mampu menjaga stamina selama ibadah di Tanah Suci.
Dengan elektrolit yang seimbang, tubuh tetap berenergi untuk menjalankan rangkaian ibadah seperti thawaf, sa'i, dan wukuf.
"Cara penggunaannya, satu bungkus oralit dilarutkan dalam 200 mililiter air putih," pungkas dr. Jumiati.
Suhu di Madinah saat ini mencapai 41 derajat Celcius, dengan kelembaban rendah dan paparan sinar matahari yang tinggi.
Baca: Jemaah Haji Embarkasi Solo Wafat saat Mendarat di Madinah, Daimah Diduga Meninggal di Pesawat
Kondisi ini meningkatkan risiko dehidrasi dan heatstroke, terutama bagi jamaah yang tidak terbiasa dengan cuaca gurun.
PPIH Kesehatan mengimbau jamaah untuk rutin mengonsumsi oralit, minimal satu sachet per hari, dan membawa air minum saat beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, jamaah disarankan menggunakan pelindung diri seperti topi, payung, dan masker kain lembab untuk melindungi saluran pernapasan dari udara kering.
"Kami berharap jamaah dapat menjaga kesehatan dengan baik agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk," ujar dr. Jumiati.
PPIH Kesehatan juga menyediakan layanan medis di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah bagi jamaah yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Layanan ini mencakup UGD, ruang rawat inap, klinik kejiwaan, apotek, laboratorium, radiologi, dan poli gigi.
Dengan upaya preventif seperti pembagian oralit dan edukasi kesehatan, PPIH Kesehatan berharap dapat meminimalkan kasus dehidrasi dan gangguan kesehatan lainnya selama musim haji 2025.
(Tribun-Video.com)
# PPIH # oralit # jemaah haji # dehidrasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.