Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Kini Houthi justru mengancam AS seusai Presiden Donald Trump berupaya mengusir paksa rakyat Palestina dari Gaza.
Houthi mengatakan kelompoknya tidak akan tinggal diam.
Bahkan pasukan Houthi disebut dalam kondisi siap siaga.
Dikutip dari Almayadeen Net, hal itu disampaikan pemimpin Yaman, Sayyed Abdul Malik Al-Houthi.
Ia mengatakan Houthi akan melakukan intervensi militer untuk mencegah rencana Trump.
Adapun salah satu rencana yang paling ditentang Houthi terkait pengusiran warga di Gaza.
Hal itu pun disampaikan Abdul Malik dalam pidatonya pada Kamis (13/2).
Ia mengatakan rencana Trump mengusir warga Gaza merupakan pelanggaran hak fundamental yang menjadi asal berbagai hak lainnya.
Baca: Netanyahu Bersumpah Neraka Melanda Hamas hingga Israel Berencana Serang Situs Nuklir Iran
Pemimpin Houthi menggambarkan Trump sebagai penjabat yang selalu membuat pernyataan omong kosong.
Bahkan Houthi menilai pemindahan warga gaza merupakan rnecana yang serupa dengan lelucon.
Namun Abdul Malik mengancam Houthi akan melakukan intervensi militer untuk menggagalkan rencana Trump.
Pihaknya memerintahkan Angkatan Bersenjata Yaman untuk menjaga kesiapan penuh dalam mengantisipasi agresi Amerika.
Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II dilaporkan bersatu membela Gaza.
Kedua negara tersebut menolak pemindahan paksa warga Palestina.
Kedua pemimpin tersebut akan membantu membangun Gaza tanpa mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka.
Atas hal itu keduanya menekankan tegas menolak
pemindahan paksa warga Palestina.
Dilansir dari Tribunnews.com, pernyataan itu turut menggarisbawahi keinginan mereka untuk bekerja sama dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca: Mesir dan Yordania Kompak Tolak Usulan Relokasi Trump, Serukan Rekonstruksi Tanpa Usir Warga Gaza
Yakni, Mesir dan Yordania ingin mencapai perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah.
Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II pada hari Rabu (12/2).
Yakni, setelah Trump bertemu dengan raja Yordania di Washington.
"Kedua pemimpin menegaskan kesatuan posisi Mesir dan Yordania" mengenai pembangunan kembali Gaza, "tanpa mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka," menurut pernyataan dari kepresidenan Mesir.
Sebagai informasi, Mesir dan Yordania telah menjadi garda terdepan dalam upaya diplomatik Arab untuk menentang rencana Trump yang ingin memindahkan warga Palestina dari Gaza ke wilayah mereka.
Bahkan, sebelumnya Raja Abdullah II bertemu dengan Trump pada Selasa (11/1) menekankan tetap tegus menolak rencana Presiden AS ke-47 itu.
"Ini adalah posisi Arab yang bersatu," tulis Abdullah
Namun, saat itu Trump mengatakan akan menghentikan bantuan terhadap Mesir dan Yordania jika menolak menerima pengungsi Palestina.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Mesir dan Raja Yordania Tegaskan Bersatu Soal Gaza, Tolak Pemindahan Paksa Warga Palestina, https://www.tribunnews.com/internasional/2025/02/13/presiden-mesir-dan-raja-yordania-tegaskan-bersatu-soal-gaza-tolak-pemindahan-paksa-warga-palestina.
Program: Hot Topic
Editor Video: Muhammad Adnan Hidayat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.