TRIBUN-VIDEO.COM - Yoav Gallant menyampaikan peringatan keras tentang kondisi moral Israel dalam pernyataan terbarunya.
Meski tanpa menyebut langsung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Gallant memperingatkan bahwa Israel tengah dilanda "kegelapan moral" yang dapat meninggalkan "tanda dosa yang abadi," atau yang ia sebut sebagai Mark of Cain.
Mengutip Times of Israel pada (6/11), pernyataan Gallant itu muncul setelah pemecatan kontroversialnya oleh Netanyahu.
Lebih tepatnya, pernyataan Gallant itu merujuk pada tujuan perang Israel dalam memulangkan para sandera.
"Kita tidak bisa membawa kembali para sandera yang telah meninggal," kata Gallant pada hari Selasa.
Baca: Profil Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel yang Dipecat 2 Kali, Berani Menentang Netanyahu
Baca: Hubungan Israel-AS Terguncang Imbas Netanyahu Pecat Menhan Israel Yoav Gallant saat Momen Pilpres
Gallant bersumpah untuk membebaskan sandera hanya jika Israel mengakhiri perang yang sedang berlangsung dan menarik pasukannya dari daerah Gaza.
Namun, Netanyahu menolak menandatangani penarikan pasukan sebagai ganti pembebasan sandera.
Bersikeras mempertahankan keberadaan pasukan di sepanjang Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.
Dengan begitu, Gallant memperingatkan bahwa tidak ada penebusan dosa karena meninggalkan tawanan.
Itu disebutnya akan menjadi tanda dosa di dahi masyarakat Israel dan pada mereka yang menempuh jalan yang disebut salah ini.
“Tidak ada dan tidak akan ada penebusan dosa karena meninggalkan tawanan. Itu akan menjadi tanda Kain di dahi masyarakat Israel dan mereka yang menempuh jalan yang salah ini.”
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Al Mayadeen dengan judul Gallant, after he’s fired, warns Israel is abandoning captives, risks ‘mark of Cain’
#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.