Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah 400 pengungsi anak-anak di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, kini sudah bisa kembali bersekolah.
Melansir Tribun-Papua.com, Selasa (5/11/2024), anak-anak pengungsi di Papua sudah tak bersekolah selama 4 tahun akibat konflik senjata antara TNI/Polri melawan TPNPB.
Anak-anak itu baru bisa bersekolah pada 2022, setelah hadirnya Yayasan Pendidikan Provinsi Papua (YP3), yang dibangun Jhon Hiluka dan rekannya.
Yayasan yang sudah berusia 2 tahun itu dibangun untuk menampung dan membantu anak-anak korban konflik.
Baca: Jubir OPM Singgung Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mehrtens, Dibebaskan Bukan karena TNI-Polri
"Sejak 2018 - 2022 anak-anak usia sekolah dari pengungsi Nduga di Wamena banyak tidak sekolah. Kita dirikan yayasan sebab kita mau mereka bisa menghitung, membaca dan menulis," ujarnya Selasa (5/11).
Fasilitas dari yayasan itu diketahui terdiri dari 1 ruangan pendidikan anak usia dini (PAUD), 2 ruang sekolah dasar (SD), dan 2 ruang sekolah menengah pertama (SMP).
"Kita hanya sebagai fasilitator untuk mereka bisa melihat dan memandang tentang suatu yang baik agar tidak terjerumus ke dalam hal negatif. Itu keinginan atau kemauan dari kami yayasan."
Baca: Perjalanan Panjang Pembebasan Pilot Susi Air dari Sayap TPNPB-OPM: Saya Keluar dengan Aman dan Sehat
Menanggapi aksi mulia dari YP3K, Perwakilan Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) pun bekerja sama dengan Dirjen Kemendikbud untuk menyokong bantuan kepada lembaga tersebut.
Mereka diketahui memberikan sejumlah bantuan berupa kursi, meja, pengadaan air bersih dan seragam sekolah.(Tribun-Video.com/Tribun-Papua.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul 400 anak pengungsi konflik TNI/Polri-TPNPB kini bersekolah
Program: To The Point
Host: Putri Dwi Arrini
Editor Video: Muna Salsabila
Uploader: bagus gema praditiya sukirman
#konflik #pengungsi #tnipolri #sekolah #TPNPB #Jayawijaya #papua #yayasanpendidikan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.