Cerita di Balik Perjuangan Sayuti Melik dalam Upaya Kemerdekaan, Pernah Jadi Tahanan Belanda

Editor: Sigit Ariyanto

Video Production: Muh Rosikhuddin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Sayuti Melik lahir di Kadisobo, Rejodani, Sleman, Yogyakarta, pada 25 November 1908, dengan nama Mohammad Ibnu Sayuti.

Sayuti adalah putra dari Abdul Muin alias Partoprawito dan Sumilah.

Ayahnya merupakan seorang lurah di Desa Kadilobo, Sleman, yang dikenal pemberani dan kerap mengkritik kebijakan pemerintah kolonial Hindia B elanda yang menyengsarakan rakyat.

Jiwa pejuang yang ada dalam diri sang ayah, turut membawa Sayuti tertarik dengan isu-isu kebangsaan.

Di usia remaja, Sayuti rajin membaca buku, koran, dan mengikuti berbagai acara diskusi yang dihadiri tokoh berpengaruh.

Salah satu tokoh panutan Sayuti Melik adalah KH Ahmad Dahlan, pejuang yang dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah.

Ia suka membaca tulisan-tulisan Haji Mohammad Misbach, seorang muslim revolusioner, dan berguru kepadanya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sayuti Melik, Wartawan yang Mengetik Teks Proklamasi

Program: Local Experience
Editor Video: Muh Rosikhuddin

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda