Akui Ada Bullying secara Sistematis & Kultural, FK Undip Ungkap Dilakukan Lewat Sistem Jam Kerja

Editor: Aprilia Saraswati

Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski

Video Production: Januar Imani Ramadhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Sempat menyangkal, pihak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) akhirnya mengakui adanya praktik perundungan atau bully yang menimpa mahasiswa program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi.

Dekan FK Undip dr Yan Wisnu Prajoko bahkan mengungkapkan, praktik bully ini terjadi secara sistematik dan kultural.

Hal ini disampaikan oleh Yan dalam konferensi pers yang dilakukan pada Jumat (13/9) di Gedung A FK Undip Semarang.

Yan mengatakan, bully terhadap mahasiswa PPDS dilakukan secara fisik maupun melalui sistem jam kerja.

Baca: Ribuan Orang Terancam Tewas akibat Pengepungan Israel di RS Khan Younis, Kurang Anestesi dan Obat

Tak hanya itu, para calon dokter spesialis tersebut juga diwajibkan iuran dengan jumlah yang fantastis.

Menurut dokter Yan, perundungan melalui beban kerja bisa terjadi karena bagian anestesi melekat dengan semua layanan operasi di rumah sakit.

PPDS anestesi tak hanya melayani bagian ICU, tapi juga titik-titik layanan lainnya.

Beban kerja yang cukup berat ini juga sempat dikeluhkan oleh almarhum dr Aulia Risma Lestari melalui ibunya, Nuzmatun Malinah (57).

Nuzmatun juga menyampaikan keluhan anaknya ke Kepala Prodi Anestesi Undip Semarang, namun aduan itu disebut tak pernah direspons.

Terkait aduan keluarga dokter Aulia, dokter Yan mengaku tak mengetahui persis.

Baca: Susul Indonesia, UEA Bakal Dirikan Rumah Sakit Lapangan di Gaza, Cakup Unit Ortopedi hingga Anestesi

Pasalnya ia baru menjadi Dekan FK Undip pada 15 Januari lalu.

Lebih lanjut dikatakan oleh dokter Yan, pada rentang tahun 2021-2023, ada mahasiswa yang dikeluarkan akibat kasus perundungan.

Belum termasuk belasan pelaku perundungan lainnya yang hanya diberi sanksi teguran atau skorsing.

Yan mengklaim, FK Undip sudah berupaya menghentikan budaya perundungan lewat surat edaran yang dikeluarkan pada 25 Maret 2024.

Terkait dengan kasus perundungan yang dialami oleh dr Aulia Risma Lestari, pihak FK Undip sudah menyiapkan sanksi bagi pelaku.

Pihak FK Undip pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.

Dokter Yan pun berharap, penghentian praktik PPDS prodi Anestesi Undip di RSUP dr Kariadi Semarang dibuka kembali.

(TribunVideo.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Dekan FK Undip Kini Juga Akui Adanya Perundungan di PPDS: Sistematik dan Kultural, Tak Cuma Sekali

# Yan Wisnu Prajoko # Universitas Diponegoro # dr Aulia Risma Lestari # Anestesi

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda