Bongkar 'Jeroan' Sirekap, Roy Suryo Ungkap Banyak Kejanggalan: Sistem Ini Tak Layak Pakai

Editor: Bintang Nur Rahman

Reporter: Dhea Andika Rizqi

Video Production: Nur Rohman Urip

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pakar Telematika Roy Suryo menyebut bahwa Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024 yang digunakan oleh KPU tidak layak pakai.

Ia menyampaikan beberapa kejanggalan-kejanggapan pada sistem yang dipakai sebagai alat bantu untuk penghitungan suara Pemilu 2024 itu.

Dikutip dari Kompas.com, hal ini disampaikan oleh Roy dalam acara yang digelar di Plataran Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (28/2/2024).

Ia menegaskan bahwa sistem Sirekap tidak layak tapi digunakan sebagai sistem yang dipertaruhkan untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Baca: Connie Pertanyakan Dasar Hukum Kenaikan Pangkat Bintang 4 Prabowo: Melanggar UU Seperti Keputusan MK

"Sistem ini tidak layak untuk kemudian digunakan sebagai sistem yang dipertaruhkan untuk kemajuan bangsa ini," kata Roy dalam acara yang digelar di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024).

Kejanggalan pertama yang diketahui Roy yakni sistem Sirekap mengalami perubahan berulang kali padahal proses rekapitulasi sedang berlangsung.

Sehingga menurut Roy, ketika orang yang mengunduh aplikasi tersebut pada awal Januari dengan yang diunduh oleh petugas KPPS tidak sama.

Bahkan Roy menyebut sistem itu sudah diubah sebanyak 10 kali.

"Sirekap ini sebenarnya adalah sistem yang berulang kali mengalami perubahan ketika sudah dijalankan. Ibaratnya pertandingan sudah bermain, software-nya diperbaiki," ujar dia.
"Sehingga membuat orang yang tadinya men-download sirekap ini pada awal Januari, yang di-download oleh KPPS itu tidak sama, jadi kesalahannya bisa masif. Dan ini (diubah) ada 10 kali dalam catatan saya," kata dia.

Kejanggalan kedua terkait perolehan suara ketika Sirekap dimatikan.

Baca: Menkopolhukam Skakmat PDIP | Hasto Jawab PPP Gabung Prabowo | Ratusan Mahasiswa Demo Jokowi

Menurutnya, aplikasi tersbeut sengaja dimatikan pada (14/2/2024) untuk memasukkan skrip atau memasukkan program palsu.

Kala itu, pihak KPU mengaku Sirekap terkana siber dari peretas, namun menurut Roy ini bukan ulah hacker.

"Sebenarnya bukan di-hack, tapi memang dimatikan. Kenapa dimatikan? Karena untuk memasukan skrip, untuk memasukan program colongan," tutur mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini.

Lebih lanjut, Roy mengatakan dari situlah terdapat perolehan suara masing-masing paslon yang dinilai tidak masuk akal.

Baca: Pengamat Nilai Pemberian Gelar Kehormatan Presiden Jokowi untuk Prabowo Merusak Marwah TNI

Ia mengaku berani mengatakan itu karena setiap hari memantau Sirekap hingga merekamnya sebagai bukti apabila ada kejanggalan.

Bahkan secara lantang Roy mengaku berani mempertanggungjawabkan ucapannya tersebut.

"Padahal itu hari pertama jam 7 malam, belum ada data TPS yang masuk, ada buktinya, saya tiap hari rekam Sirekap, jadi ada perubahan apa saya back-up, semua ada buktinya, saya siap mempertanggungjawabkannya," ungkap Roy.

"Pada tanggal 14 Februari, itu sengaja di-hold, kemudian semua hal yang keluar akan masuk dalam perhitungan tadi, (paslon 01) 24 (persen), (paslon 02) 58 (persen), (paslon 03) 17 (persen). Jadi mau kapan pun angkanya segitu, ini tidak masuk akal," tutur dia.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebut Sirekap Tak Layak Pakai, Roy Suryo Ungkap Sejumlah Kejanggalan Input Data Pemilu"

Host: Alexa
VP: Nur Rohman Urip

# Sirekap   KPU RI # Roy Suryo # kejanggalan

Sumber: Kompas.com
   #Sirekap   #KPU RI   #Roy Suryo   #kejanggalan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda