Sejarah dan Daya Tarik Goa Gajah, Diperkirakan Sudah Ada Sejak 1077 Masehi

Editor: Radifan Setiawan

Video Production: Eftian Rio Prayoga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Goa Gajah terletek di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

Goa Gajah adalah goa buatan yang berfungsi sebagai tempat ibadah.

Tak mengherankan, jika Goa Gajah yang juga merupakan Situs Pura Goa Gajah ini menarik wisatawan karena sejarah dan keunikannya.

Pada 1365 M, Mpu Prapanca menyusun lontar Negarakertagama yang mana terdapat nama "Lwa Gajah".

Dalam bahasa Indonesia, kata "Lwa" berarti sungai, sedangkan Gajah berarti wihara tempat pemujaan para Bhiksu beragama Buddha.

Sehingga, nama "Lwa Gajah" berarti tempat pertapaan Bhiksu umat beragama Buddha yang berlokasi di tepi sungai.

Penemuan Goa Gajah berawal dari laporan seorang pejabat Hindia Belanda yang bernama LC Heyting pada tahun 1923.

Diperkirakan, Goa Gajah telah berdiri pada abad ke-11 Masehi, yakni pada pemerintahan Anak Wungsu, Raja Bali.

Situ Pura Goa Gajah juga memiliki peninggalan yang bersifat Buddhaisme berupa Arca Dyani Buddha Amitaba.

Dimana, arca tersebut memiliki persamaan dengan Arca Dyani Buddha di Candi Borobudur dari pertengahan abad ke-9 Masehi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Situs Pura Goa Gajah berdiri jauh sebelum masa pemerintahan Anak Wungsu (1049-1077 M).

Kemudian diperkirakan, awalnya situs adalah bangunan ibadah agama Buddha dan Hindu.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Goa Gajah: Sejarah, Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Sumber: Kompas.com
   #Goa Gajah   #Bali   #Gianyar   #tempat ibadah   #Travel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda