Viral
GRIB Bikin Gempar! Gubernur Bali Tegas Tolak Ormas Berkedok Penjaga Keamanan tapi Bersikap Preman
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
TRIBUN-VIDEO.COM - Gubernur Bali Wayan Koster bersikap tegas terhadap kehadiran Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB).
GRIB yang dipimpin Hercules saat ini sedang disorot, karena kiprahnya yang makin berani.
Salah satunya membakar mobil polisi di Kota Depok, Jawa Barat, ketika polisi menangkap salah satu anggota GRIB.
Melihat keganasan GRIB, Wayan Koster pun berupaya meredam.
Caranya, menolak pendaftaran ormas GRIB jika diajukan Hercules.
Pernyataan ini disampaikan Wayan Koster dalam pertemuan resmi pada Hari Purnama, Senin (12/5/2025), yang turut dihadiri oleh Ketua DPRD Bali, Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Kajati Bali, Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, Danrem 163/Wira Satya, dan Kepala BIN Daerah Bali.
Baca: Detik-detik GRIB Jaya Geruduk Rumah Om Bethel yang Tantang Hercules, Jawara Makassar Menghilang
Koster menekankan bahwa hingga saat ini, sebanyak 298 ormas telah terdaftar resmi di Bali dan memegang Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
Ormas-ormas ini bergerak di berbagai bidang seperti sosial, budaya, kemanusiaan, kepemudaan, dan lingkungan. GRIB tidak termasuk dalam daftar tersebut.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2016, setiap Ormas wajib melaporkan struktur kepengurusannya ke pemerintah daerah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
Ormas yang tidak melakukan hal tersebut tidak diakui secara hukum dan dilarang beroperasi di wilayah Bali.
Dalam pernyataannya, Gubernur Koster secara tegas menolak keberadaan Ormas yang bertindak di luar kewenangan dan menciptakan keresahan di masyarakat, apalagi yang menggunakan dalih menjaga ketertiban namun bertindak seperti preman.
Baca: Jawaban GRIB soal Instruksi Tegas Prabowo Berantas Aksi Premanisme Ormas: Kami Dukung 100 Persen
“Bali tidak membutuhkan kehadiran Ormas yang berkedok menjaga keamanan, tetapi justru melakukan kekerasan dan intimidasi,” tegas Koster.
Ia menilai bahwa keberadaan Ormas seperti itu bisa merusak citra Bali sebagai destinasi wisata dunia yang aman, nyaman, dan damai.
Menurut Gubernur Koster, keamanan di Bali telah ditangani secara memadai oleh institusi resmi seperti TNI-Polri, serta sistem berbasis adat yang dikenal dengan SIPANDU BERADAT dan BANKAMDA.
Sistem ini melibatkan Pacalang, Linmas, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa yang bersinergi menjaga keamanan hingga tingkat desa adat.
Koster menegaskan bahwa Bali adalah daerah terbuka dan toleran terhadap warga pendatang.
Namun, mereka diminta untuk berperilaku baik, produktif, dan menghormati nilai-nilai budaya Bali.
Ia mengapresiasi bentuk paguyuban yang bersifat kekeluargaan seperti Paguyuban Sunda, Minang, dan Batak yang selama ini terbukti berkontribusi positif dalam pembangunan Bali.
Dalam pernyataan bersama dengan unsur Forkopimda, Gubernur Bali menegaskan akan menindak tegas Ormas yang terlibat premanisme dan kriminalitas.
Penindakan ini bertujuan menjaga ketertiban, keamanan, dan ketentraman masyarakat, sekaligus melindungi citra pariwisata Bali yang berbasis budaya dan berkualitas.
Gubernur Bali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu menjaga keharmonisan Bali, menolak kehadiran Ormas yang tidak sesuai aturan, serta membangun Bali dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai kearifan lokal.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Hercules Gagal Lebarkan Sayap GRIB di Bali, Wayan Koster: Kami tak Butuh Ormas Seperti itu
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Warta Kota
Tribunnews Update
Viral Video Aksi Sopir Land Rover di Denpasar Pukul Mundur Pelawan Arah, Ada Mobil Berpelat Merah
4 jam lalu
Terkini Nasional
Disangka Malak! Hercules Bongkar Sumber Kekayaannya, Pamer Sedekah Rutin: Saya Ini Berbisnis
23 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.