Selasa, 13 Mei 2025

tribunnews update

GRIB Jaya DPC Tabanan 'Di-lockdown', Pecalang Tegas Tolak Ormas Luar Bali: Kami Sanggup Jaga Wilayah

Selasa, 13 Mei 2025 17:44 WIB
TribunJakarta

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Berberapa waktu lalu media sosial diramaikan dengan kemunculan organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) di Bali yang menuai banyak reaksi publik.

Tak hanya masyarakat umum, sejumlah tokoh publik hingga komunitas adat mulai menyuarakan penolakan terhadap keberadaan ormas tersebut.

Berbagai penolakan ini akhirnya membuahkan hasil, melalui unggahan video singkat @tabanan.viral pada Senin, 12 Mei 2025, GRIB Jaya DPC berhasil dibubarkan/di-lockdown.

Dalam pernyataan resmi yang terekam dalam video tersebut, salah satu anggota GRIB menyampaikan keputusan pembubaran organisasi di wilayah Tabanan Bali.

Adapun pembubaran itu didampingi oleh pecalang Adat Desa Sanggulan.

Perwakilan dari pecalang Desa Adat Sanggulan menegaskan bahwa pihaknya menolak tegas adanya organisasi masyarakat di luar Bali.

Disebut pecalang Sanggulan sanggup menjaga wilayah Bali.

Pernyataan ini kemudian turut diunggah oleh Senator DPD RI.

Ia pun mengapresiasi upaya pecalang untuk meminta agar ormas di luar Bali membubarkan diri.

Di hari yang sama, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bali tidak akan menerbitkan surat keterangan terdaftar (SKT) untuk organisasi kemasyarakatan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Bali memiliki kewenangan untuk menolak keberadaan ormas yang dianggap dapat menganggu ketertiban dan keamanan di masyarakat.

Koster mengatakan, GRIB Jaya sejauh ini belum melakukan pendaftaran atau melapor terkait keberadaan pengurusnya di Kesbangpol Bali. Oleh karena itu, Ormas tersebut tidak boleh beroperasi di Pulau Dewata.

Baca: Anak Buah Hercules Diringkus Polisi: Gabung GRIB lalu Lakukan Pemalakan, Per Bulan Raup Rp 7 Juta

Koster juga mengungkapkan ada beberapa pertimbangan menolak keberadaan GRIB Jaya di Bali.

Di antaranya, Bali tidak membutuhkan ormas berkedok penjaga keamanan, namun sarat melakukan tindakan premanisme.

rmas ini dinilai justru menimbulkan gesekan di tengah masyarakat. Kemudian, keamanan dan ketertiban di Bali sudah ditangani oleh Polri dan TNI.

Selain itu, Bali telah memiliki Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (SIPANDUBERADAT) dan Bantuan Keamanan Desa Adat (BANKAMDA), terdiri dari unsur Pacalang, Linmas, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

Di tempat yang sama, Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya berkomitmen membubarkan setiap kegiatan ormas yang berpotensi memicu konflik atau gesekan di tengah masyarakat.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul GRIB Jaya di Tabanan Bali 'Di-lockdown', Pecalang: Kami Sanggup Jaga Wilayah Kami

 

Editor: Danang Risdinato
Reporter: Rima Anggi Pratiwi
Video Production: Januar Imani Ramadhan
Sumber: TribunJakarta

Tags
   #GRIB Jaya   #Tabanan   #Pecalang Bali   #Ormas

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved