TRIBUN-VIDEO.COM - Satu-satunya sumber mata air yang tersisa bagi warga Dusun Glagah, Sragen, hanyalah sumur belik.
Diketahui, warga Dusun Glagah sudah mulai terimbas musim kemarau dalam satu bulan terakhir.
Dikutip dari TribunSolo.com pada (20/8), salah satu warga di RT 33 Dusun Glagah, Gimin memberikan pernyataannya.
Ia mengatakan sumur tradisional yang ada di belakang rumahnya kini sudah tidak mengeluarkan air.
Ia mengaku sulit mencari air bersih lantaran kemarau panjang, di mana air di sumur sudah hampir habis.
"Memang sulit mencari air bersih, kemarau panjang, airnya cuma sedikit-sedikit di sumur, sudah hampir habis," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (19/8/2023).
Baca: Atasi Kelaparan dan Kekeringan di Papua, Jokowi Perintahkan Bangun Gudang hingga Runway Pesawat
Baca: Dampak Kekeringan di Cirebon, Petani Terpaksa Panen Lebih Dini
Gimin mengaku, kini ia hanya mengandalkan Sumur Belik atau sumur yang berukuran kecil yang dibuatnya di tengah sungai yang kini juga mulai mengering.
"Iya, membuat sumur belik, karena sumur pribadi sudah tidak ada airnya sudah sebulan ini, sumur pribadi sudah tidak ada airnya," terangnya.
Gimin mengatakan Sumur Belik kini menjadi penopang warga untuk mencari air sebagai pemenuh kebutuhan rumah tangga seperti memasak hingga mencuci.
"Ambil air dari belik ini, setiap sore, pagi, siang, tidak tentu, digunakan untuk masak dan mencuci," sambungnya.
Tak hanya itu, hingga kini, Gimin dan warga RT 33 lainnya belum ada yang menerima bantuan air bersih dari pemerintah.
"Belum ada bantuan air bersih, kalau di RT 33 belum ada," pungkasnya.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sumuk Belik, Satu-satunya Sumber Mata Air Tersisa Bagi Warga Glagah Sragen
# sumber mata air # Sragen # kekeringan # Desa Glagah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.