TRIBUN-VIDEO.COM - Jepang yang merupakan negara penjajah Indonesia akhirnya bertekuk lutut kepada sekutu.
Menyerahnya Jepang pada 14 Agustus 1945 menandai akhir perang Dunia II dan memberi Indonesia peluang untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Peristiwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu diawali dengan serangan bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki.
Serangan bom atom itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945 yang menyebabkan kehancuran terparah dalam sejarah Perang Dunia II .
Pemerintah Jepang melihat, mereka tak bisa lagi terhindar kekalahan dari sekutu.
Namun sehari setelah serangan Kaisar Jepang Hirohito mendesak Dewan Perang Jepang untuk menyerah.
Ia memerintahkan Dewan Penasihat Militer untuk menerima syarat-syarat yang ditawarkan sekutu dalam Deklarasi Postdam.
Deklarasi tersebut menetapkan "penyerahan tanpa syarat" dan memperjelas arti kapitulasi Jepang bagi kedudukan kaisar dan bagi Hirohito secara pribadi.
Tapi pertempuran di berbagai daerah di Manchuria dan Pasifik Selatan masih terus berlanjut.
Pada 12 Agustus, Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan menerima penyerahan Jepang.
Dalam pernyataannya mereka menjelaskan bahwa kaisar hanya dapat tetap dalam kapasitas seremonial saja.
Debat berkecamuk di dalam pemerintah Jepang tentang apakah akan menerima persyaratan Amerika atau terus berjuang.
Sementara itu, para pemimpin Amerika semakin tidak sabar, dan pada tanggal 13 Agustus serangan udara konvensional dilanjutkan ke Jepang.
Pada sore hari tanggal 14 Agustus, radio Jepang mengumumkan bahwa Proklamasi Kekaisaran akan segera dibuat.
Jepang menerima ketentuan penyerahan tanpa syarat yang dibuat di Konferensi Potsdam.
Proklamasi itu sudah dicatat oleh kaisar.
Berita itu tidak berjalan dengan baik, karena lebih dari 1.000 tentara Jepang menyerbu Istana Kekaisaran.
Mereka mambawa misi untuk menemukan proklamasi dan mencegahnya dikirimkan ke Sekutu .
Prajurit yang masih setia kepada Kaisar Hirohito memukul mundur para penyerang.
Malam itu, Jenderal Anami, anggota Dewan Perang yang paling bersikeras menolak menyerah, bunuh diri.
Alasannya: untuk menebus kekalahan tentara Jepang, dan terhindar dari keharusan mendengar kaisar mengucapkan kata-kata menyerah.
Keesokan harinya, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyampaikan langsung keputusan menyerahnya Jepang tanpa syarat terhadap Sekutu melalui radio nasional.
Pasukan Jepang sendiri berusaha menyembunyikan berita ini, supaya tidak terdengar oleh para pemuda Indonesia.
Akan tetapi, berita tersebut terdengar oleh salah satu tokoh Tanah Air pada masa itu.
Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu adalah Sutan Syahrir .
Peristiwa menyerahnya Jepang membuka kesempatan kepada Indonesia untuk melakukan kemerdekaan.
Pasca 14 Agustus 1945 terjadi kekosongan kekuasaan (vacuum of power) di Indonesia.
Melalui Peristiwa Rengasdengklok para Golongan Tua didesak untuk segera memerdekakan diri.
Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan diri di depan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.(*)
# Kronologi # Jepang Menyerah # Sekutu # Kaisar Jepang Hirohito # proklamasi # Perang Dunia II # Rengasdengklok # Sutan Syahrir .
14 Agustus 1945, Kronologi Jepang Menyerah Tanpa Syarat ke Sekutu, Tutupi Kabar dari Indonesia
Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Reporter: sara dita
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribun Video
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.