Soal Baliho dengan Prabowo, Sikap Diam Jokowi Disebut Rugikan Ganjar dan PDIP, Samakan Pembiaran

Editor: Unzila AlifitriNabila

Cameraman: Dyah Ayu Ambarwati

Video Production: Erwin Joko Prasetyo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah baliho gambar Prabowo dan Jokowi yang terpampang di Solo Raya, Jawa Tengah turut disorot sejumlah kalangan.

Termasuk Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostategic) Khoirul Umam.

Ia menilai hal itu merupakan strategi politik Prabowo untuk mengambil alih basis pemilih loyal Jokowi.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Senin (3/7/2023), sebagaimana diketahui, baliho hingga billboard terpasang hampir semua wilayah pulau Jawa dan luar Jawa.

Khususnya di wilayah yang dulu menjadi basis pemilih loyal Jokowi sepertinya di Solo Raya Jawa Tengah atau wilayah Arek dan Mataraman di Jawa Timur.

"Dengan memampang lebar statemen Jokowi bahwa '2024 adalah jatahnya Pak Prabowo', diakui atau tidak, strategi pendekatan Prabowo itu bisa secara efektif menggerus suara pendukung Ganjar dan PDIP," kata Umam kepada wartawan, Senin (3/7/2023).

Umam menilai langkah Prabowo dan Gerindra untuk mengkapitalisasi kedekatan dan dukungan Jokowi itu tidak lepas dari sikap diam dan ketidakjelasan posisi Jokowi sendiri.

Baca: Baliho Kaesang Wali Kota Logo PSI Masih Terpampang di Depok, Lolos dari Penertiban Walkot Idris

Menurutnya, kondisi itu tengah dimanfaatkan dengan baik oleh Prabowo untuk mengakselerasi elektabilitasnya.

Yakni dengan mengonsolidasikan basis pemilih loyal Prabowo dan cerug pemilih loyal Jokowi di Pemilu 2014 dan 2019, yang dulu berbenturan satu sama lain.

Ia menerangkan, sikap diam Jokowi ini sendiri bisa dimaknai sebagai 'sikap pembiaran' terhadap langkah dan strategi politik Prabowo.

Hingga akhirnya merugikan kepentingan PDIP dalam pencapresan Ganjar

"Sikap diam Jokowi ini sendiri bisa dimaknai sebagai 'sikap pembiaran' terhadap langkah dan strategi politik Prabowo, hingga akhirnya merugikan kepentingan PDIP dalam pencapresan Ganjar," ucap Umam.

Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina ini juga menilai jika memang PDIP tidak memiliki hambatan komunikasi dengan Jokowi.

Maka partai berlambang banteng moncong putih itu seharusnya bisa mengambil sikap tegas dengan 'menertibkan' Jokowi.

Hal ini agar lebih jelas keberpihakannya pada Ganjar sebagai Capres PDIP.

"Jika PDIP juga membiarkan 'ketidakjelaskan' sikap Jokowi, perlahan atau pasti hal itu akan menghadirkan risiko dan konsekuensi besar bagi agenda kepentingan PDIP di Pilpres 2024 mendatang," jelas Umam.

Sementara itu, Baliho yang menunjukkan foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di sejumlah titik di Kota Solo, Jawa Tengah.

Mengenai hal ini, Wali Kota Solo yang juga merupakan putra sulung Kepala Negara, Gibran Rakabuming Raka menanggapinya dengan santai.

Menurutnya yang penting tidak provokatif.

Diketahui, Baliho bertuliskan 'Untuk Indonesia Terus Maju' tersebut diduga ada kaitannya dengan Pemilu 2024.

Prabowo sendiri merupakan Bacapres dari Partai Gerinda.

Kendati begitu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak mempermasalahkannya.

Menurutnya hal ini merupakan hal biasa.

"Pasangen fotomu karo Pak Jokowi yo ra po-po (tidak apa-apa). Siapa saja boleh masang foto," ungkapnya saat ditemui di Ponpes Az Zayadiyy Sabtu (1/7/2023) lalu.

Menurutnya bukan hal yang istimewa memasang baliho.

Baca: Baliho Prabowo dan Jokowi Bertebaran di Solo, Walkot Gibran Sebut Penting Tidak Provokatif

Sebab semua orang bisa memasang baliho asal sanggup membayar biaya sewa.

"Saiki wong ulang tahun we masang (sekrang orang ulang tahun aja pasang) baliho. Siapa saja kan boleh," tuturnya.

Sejauh ini menurutnya juga belum ada laporan mengenai pelanggaran perizinan mengenai baliho ini.

Ia pun enggan mengomentari terkait pemasangan baliho ini.

Selama tidak ada kata-kata provokatif menurutnya sah-sah saja memasang baliho.

"Kecuali kalau balihone ono kata-kata provokatif. Nggak ada kata-kata yang provokatif toh. Lha iyo," jelasnya.

Sementara itu, DPC Gerindra Solo turut angkat bicara soal baliho Prabowo dan Jokowi.

Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno mengatakan bahwa pemasangan baliho Prabowo dan Jokowi bukan dari pihak partai.

"Pemasangan itu kan yang memasang relawan," kata Ardianto saat dikonfirmasi, Minggu (2/7/2023).

Ardianto menerangkan, hal itu menjadi bukti Prabowo Subianto mendapat dukungan dari banyak pihak.

Menurutnya, dukungan dari relawan membuat kinerja partai untuk memenangkan Prabowo di Kota Solo semakin ringan.

"Berarti kan relawan sudah bersatu dengan partai Gerindra untuk mendukung Pak Prabowo maju di Pilpres," tambahnya.

Namun demikian, terkait pemasangan baliho bergambar Prabowo Subianto dan Jokowi diakuinya tidak berhubungan dengan Gerindra Solo.

Ditegaskan, semuanya merupakan inisiatif dari kelompok relawan Prabowo sendiri.


(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sikap Diam Jokowi Dinilai Untungkan Prabowo, Rugikan Ganjar dan PDIP

# Ganjar Pranowo # Solo Raya # Jokowi # Prabowo # baliho

Sumber: Tribunnews.com
   #baliho   #Prabowo   #Jokowi   #Solo Raya   #Ganjar Pranowo
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda