TRIBUN-VIDEO.COM - Mengenal sistem laser tempur Rusia, di mana hingga tahun 1980-an senjata laser masih dianggap sebagai fiksi ilmiah.
Hingga pada akhirnya percobaan-percobaan dilakukan oleh para insinyur, dan kemajuan besar telah dibuat sejak saat itu.
Terlihat, kini ada tiga sistem laser yang diterjunkan oleh militer Rusia.
Rusia telah banyak berinvestasi dalam laser militer, termasuk Zadira yang dirancang untuk menghancurkan drone musuh pada jarak hingga 5 km.
Baca: Ukraina Membabi-buta Serang Balik Rusia hingga Zelensky Sindir Dolad Trump soal Janji Damai
Ada juga Peresvet, platform laser strategis yang dirancang untuk menonaktifkan pesawat ruang angkasa musuh di ketinggian hingga 1.500 km.
Selain itu, juga ditambah dengan drone bermusuhan di jarak jauh.
Kemudian, ada juga Sokol-Eshelon, sistem senjata laser anti-satelit yang berasal dari periode Soviet.
Terdiri dari laser udara yang melekat pada transport hauler Il-76 yang dimodifikasi.
Biasa dikenal sebagai laboratorium laser Beriev A-60.
Baca: Tentara Rusia Berantakan, Pasukan Kewalahan Hadapi Serangan Balik Membabi-buta dari Ukraina
Sistem itu dapat menonaktifkan pesawat ruang angkasa di ketinggian hingga 1.500 km menggunakan laser yang terpasang pada kerucut hidung khusus.
Laser itu memiliki beberapa keunggulan dibandingkan rudal konvensional, terutama dalam hal biaya pulsa dibandingkan dengan roket tradisional.
Namun juga ada sejumlah kekurangan, termasuk perlu mencari cara untuk mengakses listrik dalam jumlah besar.
Faktor lingkungan seperti tutupan awan juga dapat mengurangi keefektifan laser secara dramatis.
(Tribun-Video.com/YessyWienata)
Artikel ini telah tayang di SPUTNIK dengan judul Sistem Laser Tempur Rusia
Host: Yessy
Vp: Irvan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.