TRIBUN-VIDEO.COM - Pasukan Rusia disebut-sebut gagal menguasai Kota Bakhmut Ukraina.
Meski begitu, pasukan Rusia berhasil mengubah Bakhmut menjadi kota berdarah.
Tak hanya itu, bahkan perebutan Bakhmut berujung pada pesta pembataian yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat yakni Jenderal Mark Milley.
Baca: Situasi Mencekam, Rusia Berhasil Tembak Jatuh Helikopter Mi-8 Ukraina, Cegat Rudal Balistik Kyiv
Ia mengatakan pasukan Rusia tidak membuat kemajuan melalui penyelesaian Donetsk yang hancur dalam tiga minggu terakhir.
Kemudian, pasukan Rusia bertempur di Bakhmut selama berminggu-minggu.
Pertempuran ini pun membuat kontak langsung antara pasukan Rusia dengan militer Ukraina.
Sehingga Jenderal Mark Milley menyebut militer Ukraina bertempur sangat dekat dengan pasukan Rusia.
Baca: Jurnalis AS Ditangkap Rusia, Dicurigai Jadi Mata-mata AS, Terancam Dijerat Pasal Pidana Spionase
Hal ini membuat pasukan Rusia seolah merayakan pesta pembantaian di Kota Bakhmut.
"Ini pesta pembantaian bagi orang Rusia," kata Milley.
"Mereka dihajar di sekitar Bahkmut dan Ukraina telah bertempur dengan sangat, sangat baik."
Diketahui dalam pertempuran di kota tersebut, Presiden Vladimir Putin turun menerjunkan tentara bayaran Rusia.
Baca: Jurnalis AS Ditangkap Rusia, Dicurigai Jadi Mata-mata AS, Terancam Dijerat Pasal Pidana Spionase
Sehingga kubu Rusia pun disebut-sebut sangat kuat untuk memporakporandakan Bakhmut Ukraina.
Meski begitu, Ukraina tetap berupaya untuk mempertahankan wilayahnya.
Mark Milley membeberkan data tentara Rusia.
Dalam pertempuran di Bakhmut, Mark Milley memperkirakan ada sekira enam ribu tentara bayaran.
Adapun tentara bayaran Rusia itu banyan yang direkrut dari mantan narapidana.
Baca: Ngerinya Dampak Cangkang Uranium, Bisa Racuni Semua Orang, Tak Kenal Warga Ukraina maupun Rusia
"melakukan operasi tempur saat ini terutama di Bakhmut," kata Milley. "Mungkin sekitar 6.000 atau lebih tentara bayaran yang sebenarnya dan mungkin 20 atau 30.000 rekrutan lain yang mereka dapatkan, banyak di antaranya berasal dari penjara."
Lalu Mark Milley juga memperingatkan jika Bakhmut jatuh ke pasukan Rusia, maka Putin akan menjual kemenangan ke Barat.
Meski begitu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan serangan Moskow terhadap Bakhmut mengalami penurunan.
Pasalnya serangan tersebut masih pada tingkat rendah jika dibandingkan dalam beberapa minggu terakhir.
Namun tidak kemungkinan, tentara bayaran Rusia bisa menduduki kota tersebut. (Tribun-Video.com/newsweek.com)
Artikel telah tayang dengan judul Bakhmut Has Become Russian 'Slaughter-Fest,' Says U.S. General
Host: Maria Nanda
Vp: Fegi Sahita
# Bakhmut # pembataian # pasukan rusia # Grup Wagner # penguasa
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.