Jepang Cabut Status Tsunami Dampak Erupsi Gunung Semeru, Pakar Ingatkan Dua Patahan Aktif Surabaya

Video Production: Tia Kristiena

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu (4/12/2022) ternyata membuat Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan waspada tsunami.

Seperti dilansir TribunJatim dari Reuters, via TribunWow.com, Badan Meteorologi Jepang sempat mengeluarkan status waspada soal erupsi Gunung Semeru.

Hal itu dilakukan karena mereka memprediksi dampaknya kemungkinan akan mencapai Jepang.

Pihaknya mengatakan dampak tsunami erupsi Gunung Semeru kemungkinan dapat mencapai Prefektur Okinawa paling cepat sekitar pukul 14.30 waktu Jepang.

Namun selang beberapa waktu kemudian, Jepang mencabut peringatan kemungkinan tsunami yang dipicu oleh erupsi Gunung Semeru di Indonesia, Minggu (4/11/2022).

Pembaruan tersebut disampaikan Badan Meteorologi Jepang setelah sebelumnya memperingatkan adanya kemungkinan tsunami, sebagaimana dikutip Tribun Jatim via Kompas.com.

Baca: Jepang Akhirnya Cabut Peringatan Tsunami, Ini Penjelasan Peneliti ITS Soal Erupsi Gunung Semeru

Lembaga penyiaran publik NHK mengutip Badan Meteorologi Jepang menyampaikan tidak ada dampak tsunami dari erupsi gunung berapi di Indonesia.

Diketahui, erupsi Gunung Semeru kemarin bertepatan dengan satu tahun sejak terjadi bencara erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021.

Awan panas guguran (APG) meluncur dari puncak kawah jonggring saloko sejauh tujuh kilometer (Km) ke arah tenggara dan selatan.

Erupsi Gunung Semeru juga meluncurkan kolom abu berwarna kelabu dari puncak kawah dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 1,5 Km dari puncak kawah pukul 02.56 WIB.

Secara kegempaan, seismograf mencatat terjadi delapan kali gempa letusan dengan amplitudo 18-22 mm dengan durasi 65-120 detik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga tidak beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah mengumumkan update jumlah pengungsi terdampak erupsi Gunung Semeru.

Baca: Gunung Semeru Erupsi, Jepang Waspada Ancaman Tsunami Hantam Dua Wilayah di Prefektur Okinawa

Melansir dari laman bpnpg.go.id, jumlah pengungsi terdampak erupsi Gunung Semeru ada sekitar 1.979 jiwa.

Para pengungsi tersebar di 11 titik pengungsian.

BNPB merinci 11 titik pengungsian itu meliputi; 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.

Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunung Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jepang Cabut Status Tsunami Dampak Erupsi Gunung Semeru, Tercatat 8 Kali Gempa Letusan dan Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kini Jepang Cabut Status Tsunami Dampak Erupsi Semeru, Pakar Ingatkan 2 Patahan Aktif di Surabaya

Baca Artikel Lainnya di Sini

Sumber: TribunJakarta
   #Jepang   #tsunami   #erupsi   #Gunung Semeru
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda