3 Perbedaan Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak dengan Gangguan Ginjal pada Umumnya, Ini Kata IDAI

TRIBUN-VIDEO.COM - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau untuk para orangtua agar tak memberikan paracetamol sirup pada anak.

Berkaca dari kasus di Gambia yang telah mengancam nyawa.

Imbuan tersebut untuk mengidentifikasi penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal.

Baca: Kemenkes Instruksikan Apotek Setop Jual Obat Sirop, Diduga Penyebab Gangguan Ginjal Akut pada Anak

"Sebagai kewaspadaan dini, maka IDAI mengeluarkan rekomendasi parasetamol sirup ini. Ini kewaspadaan dini saja. Kalau untuk melarang dan menarik obat bukan wewenang kami. Tapi hanya memang sebagai allertness. Bukan sebagai penyebab tunggal," Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso saat konferensi pers virtual, Selasa (18/10/2022).

"Ada kecurigaan tentang obat-obatan mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG). Tapi sampai sekarang belum konklusif atau (diketahui) sebab tunggal," tambah Piprim.

Baca: PDIP Khawatir Pencemaran Konsentrasi Paracetamol Tinggi di Jakarta, Berharap Ditangani dengan Benar

IDAI pun menegaskan rekomendasi ini bukan berarti parasetamol sudah dipastikan sebagai penyebab tunggal. Namun sebagai bentuk kewaspadaan dini.

Sebab ada 152 kasus gangguan ginjal akut pada anak-anak di Indonesia yang ditemukan sejak Januari 2022.

Ada tiga hal yang membedakan gagal ginjal akut misterius pada anak dengan gangguan ginjal pada umumnya, yaitu:

1. Perjalanan penyakit yang cepat

2. Terjadinya gangguan ginjal mendadak

3. perburukan gejala yang juga cepat.

Hal ini membuat tenaga kesehatan menjadikan gangguan ginjal tak menjadi biasa.

Tanda anak mengalami ginjal akut misterius yaitu:

1. Sebelum produksi buang air kecil anak menurun, akan ada tanda seperti demam dan diare.

2. Diare dan demam disertai terkadang disertai gangguan nafas seperti batuk pilek.

Bila anak mengalami tanda tersebut sebaiknya segera mewaspadainya.