Deolipa Yumara Dicabut Kuasanya oleh Bharada E, Sebut Dugaan Adanya Intervensi hingga Chat Jenderal

Editor: Ramadhan Aji Prakoso

Video Production: Muhammad Taufiqurrohman

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Deolipa Yumara, blak-blakan soal pencabutan kuasa atas pendampingan hukum terhadap Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

 

Bharada E diketahui menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

 

Dalam menghadapi kasus tersebut, Bharada E diketahui sudah tiga kali ganti pengacaranya.

 

Awal-awal kasus tersebut mencuat pada Juli 2022 lalu, Bharada E mendapat pendampingan hukum dari Andreas Nahot Silitonga.

 

Namun secara tiba-tiba, Andreas Nahot Silitonga menyatakan mundur untuk membela Bharada E saat mendatangi Bareskrim Polri pada 6 Agustus 2022.

 

Baca: Bharada E Ajukan 5 Poin Perlindungan ke LPSK, Kuasa Hukum: Agar Terjamin Haknya Jadi Saksi Pelaku

 

Tidak lama, Bharada E kemudian mendapat pendampingan hukum dari Deolipa Yumara dan Muhammad Boerhanuddin.

 

Hanya hitungan hari Deolipa dan Burhanuddin dicabut kuasanya oleh Bharada.

 

Pencabutan kuasa itu diketahui dengan foto yang tersebar di kalangan media yang berisi surat Bharada E.

 

Surat tersebut menyatakan mencabut kuasanya terhadap Deolipa dan Buhanuddin terhitung per 10 Agustus 2022.

 

Kini, Orangtua Bharada E menunjuk Ronny Talapessy untuk menggantikan Deolipa Yumara dan Muhammad Boerhanuddin sebagai kuasa hukum putranya.

 

Duga Ada Intervensi

 

Terkait hal tersebut, Deolipa Yumara, angkat suara.

 

Olif, sapaan akrabnya, mengatakan dirinya dan Bharada E sudah saling mengetahui bahwa ada ‘kode’ tersendiri di antara mereka, dalam hal ini menuliskan sebuah surat.

 

“Ada orang yang mengintervensi atau menyuruh sehingga dia mencabut kuasa. Karena dia ngasih kode nih ke saya, dia sampaikan, dia memberi kode, Bang Deo, ini saya di bawah tekanan,” kata Deolipa Yumara dalam konferensi pers di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).

 

Baca: Ronny Talapessy Sebut 3 Alasan Bharada E Cabut Kuasa Hukum Deolipa Yumara dan Boerhanuddin

 

Olif menjelaskan kode-kode itu disampaikan hingga disepakatinya dengan Bharada E pada saat dirinya pertama kali bertemu dengan eks kliennya itu.

 

Kata dia, ketika menandatangani surat atau pernyataan tertulis apapun haruslah dibubuhkan kode tertentu yakni tanggal dan jam dibuatnya pernyataan itu.

 

Ia juga meminta kepada Bharada E agar dalam membuat surat pernyataan harus dalam bentuk tulis tangan.

 

Termasuk tanda tangan, jam, dan tanggal pembuatan.

 

"Ini saya beri judul 'Nyanyian Kode' yang bercerita momen saat tanda tangan surat kuasa pertama kali bersama Bharada E. Saya bicara ke E, kita main nyayian kode,” ujarnya.

 

“Gua bilang gini, setiap lu tanda tangan surat pernyataan, lu harus tulis tanggal sama jam di samping tanda tangan atau di atasnya. Nyanyian kode itu baik untuk surat bermaterai atau tidak. Semua harus begitu," ujar Deolipa.

 

Menurut Olif, kode yang disepakati mereka berdua itu sudah dilakukan dalam pembuatan dua surat.

 

Chat Jenderal

 

Deolipa pun mengungkap ada chat yang diduga terkait dengan pencabutan dirinya menjadi kuasa hukum Bharada E.

 

Olif mengatakan pesan itu merupakan imbauan dari sosok ‘Jenderal’ yang diteruskan oleh sumber yang ada di kepolisian.

 

“Di dua PH (penasehat hukum) Bharada E itu ngomong terlalu banyak masuk ke materi dalam bicara ke media. Kalau dia tidak bisa manut cabut kuasanya,” tulis pesan tersebut seperti dibeberkan Deolipa kepada awak media, Sabtu (13/8/2022).

 

Ia pun mengaku tidak tahu sosok ‘Jenderal’ yang mengirimkan pesan tersebut.

 

Baca: 3 Alasan Bharada E Cabut Kuasa Deolipa & Boerhanuddin, Ronny: Keluarga Tak Nyaman

 

“Enggak tahu saya. ‘Siap jenderal’. Jenderal dong,” ujar Deolipa.

 

Ia pun meyakini bahwa itu adalah pesan yang langsung dikirimkan sosok Jenderal tersebut.

 

Pasalnya, kata di, chat itu diteruskan langsung oleh sumber yang berada di kepolisian.

 

“Iya dong (Dikirim langsung oleh nomor yang bersangkutan),” katanya.

 

Terkait hal tersebut, Bareskrim Polri pun angkat bicara.

 

Polri menegaskan tidak ada tekanan apapun dari penyidik sehingga kuasa Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanuddin dicabut sebagai pengacara Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

 

Baca: Kuasa Hukum Baru Bharada E Ronny Talapessy Bantah Tudingan Tanda Tangan Pencabutan Palsu

 

"Tidak ada (tekanan dari penyidik soal pencabutan kuasa)," kata Ditektur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (12/8/2022).

 

Andi mempertanyakan dimana letak masalah jika pemberi kuasa dalam hal ini penyidik dan penerima kuasa yakni Bharada E mencabut kuasanya.

 

"Deolipa dan Burhanudin itu pengacara pengganti yang ditunjuk oleh penyidik untuk menerima kuasa pendampingan dari Bharada E. Kalau yang menunjuk dan menerima kuasa melepas kuasanya, apa masalahnya?" ucapnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Deolipa Yumara Blak-blakan Soal Pencabutan Kuasa Hukum Bharada E, Ungkap Kode Hingga Chat Jenderal

 

# Deolipa Yumara # Surat Pencabutan Kuasa # pencabutan kuasa # Bharada E

 

 

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda