Relawan Ungkap di Sungai Aare Ada Lokasi Pintu Air Berbahaya, Cerita setelah Bantu Pencarian Eril

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Warga Negara Indonesia (WNI) di Swiss, Baruno Wiro Nugroho menceritakan bagaimana kondisi dasar Sungai Aare, tempat Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), hilang pada Kamis (26/5/2022) waktu setempat.

Sebagai informasi, Eril adalah putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.

Baruno mengatakan bahwa Sungai Aare memiliki kedalaman yang beragam.

Baca: 7 Hari Sudah Eril Masih Hilang di Sungau Aare, Beberapa Komunitas Lantas Ikut Bantu Proses Pencarian

Namun, Sungai Aare yang mengaliri Kota Bern, Swiss, tepatnya di sekitar lokasi kejadian hilangnya Eril, punya kedalaman sekitar 2 - 3 meter.

“Dari tempat kejadian sampai pintu air yang pertama itu kira-kira (kedalamanya) sekitar dua meter, tiga meter. Sekitar itu,” tutur Baruno kepada Tribun Jogja di acara Bincang Redaksi yang tayang di kanal YouTube Tribun Jogja Official, Senin (30/5/2022).

“Tapi karena Sungai Aare itu kan panjang sekali, jadi ada (dasar sungai) yang memang bener-bener dalam di titik tertentu, itu memang ada. Tapi kalau untuk lokasi di sekitar Bern itu ya (kedalamannya) sekitar itu lah dua (sampai) tiga meteran,” jelas Baruno.

Baca: Cari Eril Secara Mandiri, Ridwan Kamil dan Atalia Susuri Bantaran Sungai Aare

Sementara itu, ketika ditanya tentang kondisi dasar Sungai Aare, Baruno menjelaskan bahwa Sungai Aare memiliki dasar yang berupa batu-batuan.

“Iya, (dasar Sungai Aare berupa) batu-batuan. Bukan lumpur, ya, (tapi) batu-batuan,” jawab Baruno.

Baruno dan WNI lain ikut membantu mencari Eril di Sungai Aare

Dalam wawancara bersama Tribun Jogja di acara Bincang Redaksi, Senin (30/5/2022), Baruno bercerita bahwa dirinya bersama rekan-rekan relawan WNI yang ada di Swiss, ikut membantu proses pencarian Eril di Sungai Aare.

“Saya beserta beberapa WNI yang lain itu mulai hari Sabtu (28/5/2022). Jadi Sabtu dan Minggu kami mencoba membantu untuk mencari (Eril),” kata Baruno.

“Saya memang tahu bahwa dari pihak otoritas dari Swiss atau dari KBRI juga mereka melakukan pencarian. Nah, kami, relawan dari WNI, itu inisiatif sendiri untuk membantu. Jadi, dengan fasilitas seadanya, kami mencoba membantu sebisanya,” ucap Baruno.

Baca: Kota Bern Diprediksi Bakal Hujan Disertai Badai di Pegunungan, Bagaimana Kelanjutan Pencarian Eril?

Ia dan rekan relawan WNI di Swiss melakukan pencarian di Sungai Aare menggunakan perahu karet.

Lokasi pencarian dimulai dari titik lokasi kejadian hilangnya Eril, kemudian berlanjut sampai pintu air kecil yang berada sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.

“Sebelum (melewati) pintu air kecil, semuanya (para relawan) harus keluar (dari air). Jadi tidak bisa (lewat pintu air kecil). Baik yang berenang, maupun yang menggunakan perahu karet, itu tidak bisa melewati pintu air kecil,” kata Baruno.

“Walaupun kecil, tapi arusnya lumayan deras karena itu pintu air. Jadi sebelum (sampai di) pintu air, itu semua harus keluar (dari air), dan nanti jalan kaki (di pinggiran sungai) melewati pintu air, baru (bisa) masuk lagi ke air setelah jalan kaki melewati pintu air,” jelas Baruno.

Menurut kesaksian Baruno, jika nekat melewati pintu air, perahu karet bisa terbalik.

Lokasi pintu air memang tidak bisa dilewati orang karena sangat berbahaya.

Sementara itu, ia juga menceritakan bahwa ada WNI di Swiss yang membantu melakukan pencarian Eril di pinggiran Sungai Aare.

“Kanan-kiri Sungai Aare itu ada kayak jalan setapak, jadi ada WNI yang melakukan pencarian jalan. Jalan kaki, terus melihat di tepi-tepi sungai itu,” katanya.

Meskipun sudah dilakukan pencarian selama beberapa hari, baik oleh pihak otoritas Kota Bern, Swiss, KBRI, dan para relawan, tetapi sampai artikel ini ditulis, Selasa (31/5/2022) pukul 09.53 WIB, Eril belum ditemukan.

(Tribun-Video.com/Tribunjogja.com)


Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Bantu Pencarian Eril Anak Ridwan Kamil, WNI di Swiss Ceritakan Kondisi Dasar Sungai Aare.

# Bern # Swiss # Sungai Aare # Eril Kamil # Emmeril Kahn Mumtadz # pintu air # berbahaya # anak ridwan kamil # relawan # WNI

 

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda