TRIBUN-VIDEO.COM - Empat mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) menjadi korban perpeloncoan di kos-kosan, karena ingin bentuk perkumpulan baru.
Peristiwa ini dilaporkan oleh empat mahasiswa Unsri yang mendatangi Mapolda Sumsel.
Mereka datang untuk menanyakan progres laporan kepolisian yang sebelumnya sudah mereka buat.
Seorang korban yakni MG (22) mengatakan, sampai saat ini kasusnya belum ada progres yang berarti.
MG mengungkapkan, aksi pengeroyokan bermula dari sikap tegas dia dan teman-temannya yang ingin membentuk suatu perkumpulan baru.
Sebelumnya, mereka tergabung dalam sebuah perkumpulan mahasiswa asal satu daerah yang mengenyam pendidikan di kampus Unsri.
Baca: Viral Video Perpeloncoan di Kendari, Penjelasan Kampus hingga Permintaan Maaf Senior
Diakui MG, perkumpulan ini tidak tercatat secara resmi di Unsri.
Selama bergabung sebagai anggota baru, mereka kerap mengalami perpeloncoan.
Bukan hanya perpeloncoan, selama bergabung dalam perkumpulan tersebut, MG dan rekan-rekan juga mengaku pernah mengalami pelecehan seksual.
Dikatakan MG, sudah banyak mahasiswa lain yang mengalami kejadian serupa dengannya namun tidak berani melapor.
Dia mengungkapkan, biasanya kakak tingkat dari perkumpulan itu akan mencari mahasiswa tingkat baru untuk diajak bergabung.
Tak hanya mahasiswa laki-laki, ada juga perempuan yang turut menjadi korban.
AT (22) mengaku, bahkan pernah dipukul oleh kakak tingkat laki-lakinya meski dia sendiri adalah seorang perempuan.
Menurut AT, banyak korban yang menutup mulut selama ini karena takut menghadapi intimidasi bila berani mengungkapkan hal ini ke publik.
Kata AT, tindakannya yang berani mengungkap perpeloncoan ini ke publik karena berharap kejadian tersebut tidak terus berulang di kemudian hari.(Tribun-Video.com/TribunSumsel)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul 4 Mahasiswa Unsri Lapor Kena Plonco di Kos-kosan, Gegara Ingin Bentuk Perkumpulan Baru
# HOT TOPIC # perpeloncoan # Unsri # Mapolda Sumsel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.