Rusia Habiskan Dana Rp 288 Triliun per Hari untuk Serang Ukraina, Diprediksi Tak akan Bertahan Lama

Editor: Radifan Setiawan

Reporter: Agung Tri Laksono

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Invasi Rusia terhadap Ukraina rupanya menelan biaya yang fantastis, yakni sekitar Rp 288 triliun setiap harinya.

Apabila pasukan Rusia gagal menaklukkan Ibu Kota Kyiv dalam 10 hari, maka diprediksi militer Rusia akan kehabisan dana.

Penyerbuan Rusia ke Ukraina dikabarkan tidak berjalan sesuai rencana, dan akan gagal jika Kiev tidak jatuh dalam 10 hari.

Hal ini lantaran Presiden Rusia Vladimir Putin akan kehabisan uang untuk perang.

Melansir Daily Mirror, Rusia dikatakan terkejut dengan perlawanan yang dilakukan oleh Ukraina.

Sumber-sumber intelijen mengatakan, perencanaan taktis yang buruk oleh Rusia telah mengakibatkan invasi memakan waktu lebih lama dari yang mereka harapkan.

Tentara Rusia kini telah diperintahkan untuk memperluas kemajuannya 'dari segala arah'.

Baca: Ukraina Klaim 4.300 Tentara Rusia Tewas dan Terluka, 146 Tank Hancur

Baca: Kemhan Rusia Laporkan Kerugian yang Dialami selama Invasi Ukraina: Tentara Ada yang Tewas & Disandra

Mantan kepala pertahanan Estonia, Riho Terras telah mengklaim bahwa perang Putin tidak akan berjalan karena Rusia kehabisan uang dan senjata.

Terras menambahkan, bahwa dia yakin Putin harus memasuki negosiasi dengan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, jika tentaranya gagal merebut ibu kota Kyiv dengan segera.

Mengutip sumber-sumber intelijen Ukraina, Terras mengklaim bahwa perang itu merugikan Rusia sekitar 15 miliar poundsterling per hari, atau setara Rp 288 triliun.

Dan persediaan roket mereka hanya untuk tiga sampai empat hari saja.

Terras mengatakan, Rusia menggunakan roket yang mereka miliki dengan hemat.

Dia menambahkan bahwa rencananya hanya untuk menakut-nakuti penduduk Ukraina, menembakkan rudal secara acak ke bangunan tempat tinggal untuk mengintimidasi orang.

Lebih lanjut, Terras menambahkan bahwa Putin berharap Presiden Zelensky melarikan diri dari negaranya.

Sementara itu, Inggris telah berjanji untuk terus memasok senjata ke militer Ukraina saat pertempuran dengan pasukan Rusia mencapai pinggiran ibukota, Kiev.

Menteri angkatan bersenjata James Heappey mengatakan, pasukan Rusia sejatinya tidak membuat kemajuan yang mereka harapkan.

# Ukraina # Rusia # Volodymyr Zelensky # invasi militer # Vladimir Putin # perang

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda